Site icon Teropong Media

Pendaki Asal Brasil Tewas Tragis di Jurang Rinjani, Begini Saat Ditemukan!

Pendaki Asal Brasil

Pendaki Asal Brasil (instagram/@pembasmi.kehaluan.reall)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Duka mendalam menyelimuti dunia pendakian internasional usai insiden tragis menimpa Juliana Marins (26), seorang pendaki wanita asal Brasil. Juliana dilaporkan jatuh ke dalam jurang di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu pagi, (21/6/2025) lalu.

Peristiwa ini langsung menjadi sorotan karena melibatkan wisatawan mancanegara dan lokasi kejadiannya berada di salah satu destinasi alam paling ikonik di Indonesia.

Setelah melalui upaya pencarian yang dilakukan secara intensif oleh tim SAR gabungan, kabar memilukan akhirnya datang pada Senin pagi, (23/6/2025).

Tubuh Juliana ditemukan di kedalaman sekitar 400 meter dari titik awal tempat ia terjatuh. Sayangnya, korban ditemukan dalam kondisi tidak bergerak dan diduga kuat telah men1nggal dunia.

Baca Juga:

Viral! Penganiayaan ART di Batam, Polisi Ungkap Perilaku Kelewat Kejam

Viral di TikTok! IPK 3,94 dan Juara Dunia, Ini Sosok Zahran Nizar yang Dihujat Netizen

Kronologi Jatuhnya Juliana

Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, menyampaikan secara resmi kronologi penemuan tersebut dalam sebuah konferensi pers pada Selasa, (24/6/2025). Ia menjelaskan bahwa keberhasilan pencarian tidak lepas dari penggunaan teknologi modern yang dimiliki oleh tim SAR.

“Tim SAR gabungan berhasil menemukan survivor dengan visualisasi drone thermal,” ujar Hariyadi.

Bantuan drone thermal yang digunakan oleh Kansar Mataram menjadi kunci utama dalam menavigasi medan ekstrem dan menyisir area terjal yang sulit dijangkau secara manual. Teknologi ini memungkinkan tim pencari melihat suhu tubuh manusia meski dalam jarak jauh dan minim pencahayaan.

Insiden yang menimpa Juliana Marins pun sontak menyita perhatian publik, terutama komunitas pendaki gunung serta wisatawan yang sering menjelajah alam Indonesia.

Banyak pihak yang menyampaikan ucapan duka dan mengapresiasi kerja keras tim SAR gabungan yang telah berjibaku selama dua hari penuh tanpa kenal lelah.

Meski kronologi detail bagaimana Juliana bisa jatuh masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Insiden ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya keselamatan dalam aktivitas pendakian, terutama di gunung-gunung tinggi dengan medan ekstrem seperti Rinjani.

Juliana, yang diketahui sudah lama menyukai kegiatan alam bebas, datang ke Indonesia sebagai bagian dari perjalanannya menjelajah Asia Tenggara.

Keinginannya untuk menaklukkan Gunung Rinjani justru berakhir tragis dan menyisakan duka mendalam. Baik untuk keluarganya di Brasil maupun para pendaki yang mengenalnya.

(Hafidah Rismayanti/_Usk)

Exit mobile version