BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Media sosial TikTok baru-baru ini diramaikan dengan kehadiran sosok cerdas dan inspiratif bernama Zahran Nizar Fadhlan, peserta Clash Of Champions (COC) Ruangguru Season 2. Nama Zahran mendadak jadi perbincangan hangat setelah sebuah unggahan yang memperlihatkan dirinya tampil di ajang tersebut sambil membawa IPK nyaris sempurna, yaitu 3,94.
Tak sedikit netizen yang menyoroti penampilan fisiknya yang dinilai tak sepadan dengan prestasi akademiknya. Namun justru inilah yang membuat Zahran makin dikenal luas sebagai sosok yang membuktikan bahwa kecerdasan dan dedikasi tidak bisa diukur hanya dari penampilan luar.
Melansir berbagai sumber, Zahran adalah anak dari pasangan Usmeldi dan Risda Amini, yang keduanya berprofesi sebagai dosen di Universitas Negeri Padang (UNP).
Dukungan kuat dari kedua orang tua menjadi pondasi utama perjalanan akademik Zahran.
Selain itu, ekosistem sekolah yang positif serta dukungan dari para guru dan teman-teman juga turut memperkuat semangat belajarnya.
Baca Juga:
Sarah Firjani, Dari Ajang COC Ruang Guru Hingga Jadi Mahasiswa Berprestasi IPB 2025
Sosok Zahran
Zahran dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas dan berprestasi di lingkungan kampus. Dengan IPK 3,94 dari skala 4,00, ia sukses membuktikan konsistensi dalam dunia akademik. Namun tak berhenti di situ, prestasinya justru semakin cemerlang di kancah internasional.
Zahran pernah menorehkan prestasi di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan mewakili Indonesia dalam ajang International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) 2023, di mana ia berhasil meraih Medali Perunggu.
Tidak hanya itu, ia juga menjadi perwakilan Indonesia di International Physics Olympiad (IPhO) 2024 dan membawa pulang Medali Perak dari Isfahan, Iran.
Kedua ajang ini merupakan kompetisi sains paling bergengsi yang diakui secara internasional, termasuk oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Menariknya, awal mula Zahran mendalami dunia Fisika dan Astronomi terjadi saat pandemi Covid-19. Dalam masa pembelajaran jarak jauh, ia kerap mengisi waktunya dengan menonton video YouTube bertema sains.
Ketertarikan itu pun berkembang menjadi passion, hingga akhirnya membawanya memenangkan OSN Fisika tingkat SMA/MA tahun 2023.
Langkahnya tidak berhenti di tingkat nasional. Tahun 2023, ia mengikuti proses seleksi ketat hingga akhirnya lolos menjadi wakil Indonesia dalam ajang IOAA yang diselenggarakan di Chorzów, Polandia. Setahun kemudian, ia kembali mengikuti seleksi untuk IPhO dan berhasil membawa pulang medali dari Iran.
Dua tahun berturut-turut menyabet medali di level dunia bukanlah pencapaian yang mudah. Namun Zahran membuktikan bahwa dengan kerja keras, konsistensi, dan dukungan dari lingkungan yang positif. Siapapun bisa bersinar, bahkan hingga ke panggung dunia.
(Hafidah Rismayanti/_Usk)