Pemulihan Layanan Publik, 44 Instansi Lakukan Migrasi Data

Penulis: Vini

Layanan Publik
Layanan Publik. (dok. humas kominfo)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut, saat ini ada 44 instansi yang sedang melakukan migrasi data ke layanan lain untuk memulihkan layanan publik. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap serangan siber yang terjadi di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

“Kami identifikasi ada sekitar 44 instansi yang dalam proses. Itu dia (instansi) bisa langsung naik karena dia punya backup cukup baik,” kata Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria, Rabu, mengutip RRI (26/6/2024).

Nezar menyatakan pemerintah berupaya semaksimal mungkin agar pemulihan pada 238 instansi lainnya segera terselesaikan. Dengan demikian, masyarakat dapat kembali menikmati layanan publik secara optimal.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Kominfo mengidentifikasi ada sebanyak 211 instansi yang terdampak dari insiden serangan siber PDNS 2 pada Senin (24/6/2024). Kemudian, teridentifikasi ada 282 instansi yang terimbas dari insiden PDNS 2, pada Selasa (25/62024). Tercatat sudah ada 44 instansi yang melakukan pemulihan data pada Rabu (26/6/2024). Sementara sisanya masih dalam proses.

Pemerintah tidak akan memenuhi tuntutan pemilik ransomware Brain Cipher, yang merupakan varian dari Lockbit 3.0, untuk memulihkan layanan tersebut.

Oleh karena itu, untuk memulihkan layanan publik, Pemerintah memutuskan untuk melakukan migrasi data ke layanan cloud lainnya melalui pencadangan. Dalam proses migrasi ini, Pemerintah juga melakukan penyisiran pada data-data yang akan dicadangkan.

Tujuan utamanya adalah untuk mencegah agar tidak terkena serangan ransomware yang menjadi penyebab gangguan pada PDNS 2. Kondisi ini juga berdampak pada proses pemulihan layanan publik yang membutuhkan waktu yang cukup lama.

Namun diharapkan bahwa langkah-langkah ini dapat meningkatkan keamanan data layanan publik, sehingga serangan siber pada data yang telah dicadangkan tidak akan terjadi lagi.

“Untuk migrasi itu kami harus pastikan di tempat mendarat yang baru itu juga clean,” katanya.

BACA JUGASimplifikasi Aplikasi Digital, Permudah Pelayanan Publik

Ia menambahkan, ini merupakan hal yang serius karena jika semua data dipindahkan dan kemudian ditemukan bahwa ada file yang juga diretas di ‘rumah’ yang baru, maka semuanya harus dimulai lagi. Oleh karena itu, perlu dilakukan dengan sangat hati-hati.

 

(Virdiya/Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
jokowi psi (2)
Jokowi Potensi Jadi Ketum PSI, PDIP: Kan Sudah Dipecat
pelantikan Paus Leo XIV
Cak Imin Diutus Prabowo Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV
grup fantasi sedarah-3
Parah, Komdigi Temukan 30 Lebih Link Serupa Grup Fantasi Sedarah!
demo ojol-2
Ojol Bakal Demo Besar-besaran 20 Mei, Sampai Ancam Off Bid!
UMKM Kuliner di Era Digital: Warung Sate Solo Pak Komar
UMKM Kuliner di Era Digital: Warung Sate Solo Pak Komar
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Kunci Jawaban Perbedaan Gambar di Event Naruto x MLBB

3

BREAKING NEWS: Tersinggung Pernyataan Dedi Mulyadi, Fraksi PDIP Walk Out dari Paripurna DPRD Jabar

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
TNI gagalkan narkotika
TNI AL Gagalkan Penyelundupan 1,9 Ton Narkotika Kokain dan Sabu-sabu
pelatih
Hengkang dari Pelatnas, Jojo dan Chico Tetap Setia Bela Merah Putih
Chelsea
Chelsea Menang Tipis 1-0 Atas Manchester United di Premier League 2024/2025
marc_marquez-SvUt_large
Marc Marquez Sulit Dibendung, Fabio Di Giannantonio Ungkap Hal Ini

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.