BANDUNG, TM.ID: Pemerintah Provinsi Jawa Barat mematok target, volume pendapatan untuk APBD perubahan (APBD-P) 2023 naik 7,77 persen di semester II tahun ini.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan, kans adanya peningkatan tersebut terbilang besar, dimana pada target awal, volume APBD senilai Rp35,02 triliun dinaikkan menjadi 37,74 triliun.
Peluang ini dia peroleh, usai mengikuti rapat kerja Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jabar belum lama ini, terkait rancangan perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2023.
Berdasarkan laporan realisasi pendapatan daerah hingga 30 Juni 2023. Total pemasukan sudah mencapai Rp16,55 triliun atau naik 3,30 persen terhadap penetapan APBD 2023 sebesar Rp34,15 triliun.
“Dengan rincian Pendapatan Asli Daerah (PAD) semula Rp23,69 triliun bertambah Rp1,11 triliun atau naik 4,68 persen menjadi Rp24,80 triliun. Pendapatan transfer semula Rp10,43 triliun berkurang Rp59,44 miliar atau turun 0,57 persen menjadi Rp10,37 triliun,” ujarnya.
BACA JUGA: Kini Kendali Penanganan Sampah Ada di Tangan Pemprov Jawa Barat
Sementara pendapatan daerah lain-lain yang sah, semula Rp28,8 miliar sambung dia, bertambah Rp77,78 miliar atau naik 279,09 persen menjadi Rp106,57 miliar.
Pada kebijakan belanja pada rencana perubahan APBD kata Bey Triadi, akan diperuntukkan belanja wajib dan pendanaan hibah perhelatan Pilkada dan bantuan keuangan.
“Ini terdiri dari pemenuhan belanja wajib dan mengikat, penyediaan alokasi gaji dan tunjangan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), juga pendanaan hibah Pilkada dan bantuan keuangan,” ucapnya.
Merujuk pada analisa dan proyeksi sumber pendapatan, serta capaian semester pertama. Dia meyakini pada APBD perubahan 2023 diasumsikan akan mengalami peningkatan yang cukup baik. Dimana harapannya dapat menunjang kebutuhan Pemprov Jabar dalam melakukan pembangunan.
“Semula Rp33,39 triliun bertambah Rp2,42 triliun atau naik 7,13 persen menjadi Rp36,35 triliun,” tandasnya.
(Dang Yul/Budis)