BANDUNG,TM.ID: Dalam beberapa waktu terakhir DKI Jakarta sedang dihantui oleh virus cacar monyet atau Monkeypox. Setidaknya sejauh ini, sudah ditemukan tujuh kasus warga Jakarta yang terpapar.
Menyikapi persoalan ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengimbau kepada masyarakat untuk mulai meningkatkan kewaspadaan.
Penjabat (Pj) Gubernur Bey Triadi Machmudin mengatakan, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar untuk melakukan antisipasi, khususnya daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Ternasuk berkoordinasi dengan rumah sakit, sebagai langkah mitigasi pencegahan dan penanggulangan penyakit tersebut.
BACA JUGA: Pemprov Jabar Prioritaskan Belanja Produk Dalam Negeri, Komitmen Dukung Industri Lokal
“Dinas Kesehatan selalu antisipasi, kerjasama dengan rumah sakit. Tentunya ada imbauan,” kata Bey Triadi di Gedung Sate, Kamis (26/10/2023).
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Vini Adiani Dewi meminta masyarakat untuk hati-hati, bila mengalami atau menemui gejala seperti cacar monyet.
“Gejalanya seperti demam tinggi. Terus muncul seperti cacar air. Jadi mulai bintik metah, terus jadi papul. Cuma bedanya dia keras, warna seperti kekuningan,” ucapnya.
Apalagi penularannya kata Vini terbilang mudah, baik dari droplet cairan penderita, maupun sentuhan pada kulit yang terkena cacar monyet.
“Nah ini yang menjadi masalah, penyebarannya cepat,” imbuhnya.
Guna meminimalisir potensi terpapar, dia meminta masyarakat untuk kembali membiasakan pola hidup bersih, seperti sering mencuci tangan dan menggunakan masker. Tentunya juga dengan menjaga daya tahan tubuh dengan asupan sehat dan multivitamin.
BACA JUGA: Darurat Sampah Berakhir, Pj Gubernur Jabar Persilakan Kabupaten/Kota Bandung Raya Ambil Keputusan
“Untuk antisipasi ke masyarakat, misalnya ada yang sakit. Lebih baik diam di rumah, karena kita enggak tahu sakitnya apa. Berobatlah ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk yang sakit. Untuk yang sehat, tetap gerakan prilaku hidup bersih dan sehat,” tandasnya.
(Dang Yul/Masnur)