PBSI Degradasi Enam Pemain Pelatnas, Alvi Wijaya Jadi Sorotan!

Penulis: Budi

Alvi Wijaya Chairullah
(Foto: Djarum).
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) secara resmi mengumumkan degradasi enam pemain Pelatnas Cipayung, memulangkan mereka ke klub masing-masing. Pengumuman ini disampaikan melalui akun resmi media sosial PBSI pada Selasa (9/7/2024) sore WIB.

Enam pemain yang didegradasi adalah Iqbal Diaz Syahputra, Bodhi Ratana Teja Gotama, Alvi Wijaya Chairullah, Stephanie Widjaja, Tasya Farahnailah, dan Ridya Aulia Fatasha.

Keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi yang ketat dari tim pelatih dan sesuai dengan Surat Keputusan PP PBSI nomor SKEP/019IL.3/VUZA24 tentang Degradasi dan Pemulangan Atlet Pelatnas PBSI Kategori Masa Percobaan 3 (tiga) Kejuaraan Internasional.

Pengumuman ini memicu berbagai reaksi dari pencinta bulu tangkis Indonesia. Banyak yang menganggap keputusan untuk mendegradasi para pemain terlalu dini, terutama karena mereka hanya diberi kesempatan dalam tiga turnamen internasional.

BACA JUGA: Jelang Olimpiade Paris 2024, PBSI Godok Kondisi Fisik dan Mental Atlet

Salah satu pemain yang mendapat perhatian khusus adalah Alvi Wijaya Chairullah, yang telah menunjukkan penampilan cukup baik di tim nasional dan sering bertanding melawan juara dunia junior 2023, Alwi Farhan. Banyak yang berpendapat bahwa Alvi masih memiliki potensi besar untuk berkembang di level senior.

Keputusan PBSI ini tidak lepas dari tantangan yang dihadapi dunia bulu tangkis Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Prestasi yang menurun, termasuk kegagalan meraih medali emas di Kejuaraan Asia Junior 2024 yang diadakan di GOR Among Rogo Yogyakarta, menunjukkan perlunya evaluasi dan pembenahan.

Meskipun keputusan ini kontroversial, dukungan terhadap langkah PBSI tetap penting. Evaluasi dan penilaian ketat diharapkan dapat menghasilkan pemain yang lebih kompetitif di masa depan. Namun, perlu juga dipertimbangkan apakah masa percobaan tiga turnamen internasional cukup untuk menilai potensi sebenarnya dari seorang pemain.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pacu Jalur
Mengenal Sosok Dika, Bocah Viral Pacu Jalur yang Tembus ke Paris Hingga Milan
Tembang SUnda Cigawiran - YouTube DREAMSEA Manuscript
Cigawiran, Warisan Tembang Sunda yang Sarat Nilai Islam
bansos untuk judol
PPATK: Banyak Penerima Bansos Main Judol
BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID -- Para pemimpin negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS menyerukan agar negara-negara maju memenuhi tanggung jawab mereka dalam mendanai upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Seruan ini disampaikan pada hari terakhir KTT BRICS di Rio de Janeiro, Senin (7/7/2025), yang menyoroti tantangan bersama dalam menghadapi perubahan iklim, dikutip dari Reuters. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menekankan pentingnya peran negara-negara selatan global dalam memerangi pemanasan global. Hal ini ia sampaikan menjelang Brasil menjadi tuan rumah Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP) pada November mendatang. dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu (6/7/2025), para pemimpin BRICS menegaskan bahwa bahan bakar fosil masih akan memainkan peran penting dalam bauran energi global, khususnya di negara-negara berkembang. "Kita hidup di masa penuh kontradiksi di seluruh dunia. Yang terpenting adalah kita bersedia mengatasi kontradiksi ini," ujar Menteri Lingkungan Brasil Marina Silva saat ditanya tentang rencana eksplorasi minyak di lepas pantai hutan hujan Amazon. Pernyataan bersama itu juga menegaskan bahwa pendanaan iklim adalah tanggung jawab negara maju terhadap negara berkembang, yang merupakan posisi standar negara-negara berkembang dalam negosiasi iklim global. BRICS juga menyatakan dukungannya terhadap usulan Brasil untuk membentuk dana perlindungan hutan tropis, yang disebut Tropical Forests Forever Facility. Dana ini bertujuan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim yang dilakukan negara-negara berkembang di luar kewajiban yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris 2015. Dua sumber yang mengetahui pembicaraan menyebutkan bahwa Tiongkok dan Uni Emirat Arab telah menyampaikan niat mereka untuk berinvestasi dalam dana tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad di Rio. Dalam pernyataan yang sama, BRICS juga mengkritik kebijakan seperti pajak karbon lintas batas dan undang-undang anti-deforestasi yang baru-baru ini diadopsi oleh Uni Eropa. Kebijakan tersebut dinilai sebagai tindakan proteksionis yang diskriminatif dengan dalih melindungi lingkungan.
KTT BRICS Tuntut Komitmen Finansial Negara Maju untuk Krisis Iklim Global
pemisahan pemilu (6)
MK Putuskan Pemisahan Pemilu, PKB Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD!
Berita Lainnya

1

The Klan Unity, Puncak Acara 37th Bikers Brotherhood 1%MC Indonesia

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Hyundai Siap Bawa Mobil Baru ke Indonesia, Stargezer Terbaru Siap Bikin Rival Panas Dingin?

4

Konser Reuni Oasis Berhasil, Tapi Kolaborasi dengan Adidas Banjir Kritik dan Drama!

5

Dukung Akses Pendidikan Tinggi Bagi Putra-Putri Daerah Terbaik, PT Pertamina Hulu Indonesia Kembali Gulirkan Program Beasiswa Sobat Bumi Kalimantan
Headline
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere Terdampak
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.