BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Pasar kripto mengalami penurunan signifikan yang mengundang perhatian besar dari para investor dan pengamat ekonomi.
Berikut adalah gambaran mengenai kondisi terkini pasar kripto dan analisis penyebab penurunan ini.
Kondisi Pasar Kripto
Harga Bitcoin (BTC), mata uang kripto terkemuka, merosot tajam, mencapai Rp878.018.396,99.
Ini mencerminkan penurunan 10,25% dalam 24 jam terakhir dan penurunan lebih lanjut sebesar 21,35% selama seminggu terakhir.
Penurunan ini tidak hanya dialami oleh Bitcoin, tetapi juga oleh mata uang kripto utama lainnya:
- Ethereum (ETH): Turun 19,79% dalam 24 jam dan 29,87% dalam seminggu, dengan harga Rp37.578.491,31 per koin.
- Binance Coin (BNB): Turun 14,31% dalam 24 jam dan 23,40% dalam seminggu, dengan harga Rp7.328.405,25 per koin.
- Solana (SOL): Mengalami penurunan 8,55% dalam 24 jam dan 31,02% dalam seminggu, dengan harga Rp2.119.861,22 per koin.
- XRP: Turun 13,38% dalam 24 jam dan 20,99% dalam seminggu, dengan harga Rp7.760,26 per koin.
- Dogecoin (DOGE): Turun 12,57% dalam 24 jam dan 28,68% dalam seminggu, dengan harga Rp1.523,12 per token.
- Cardano (ADA): Turun 13,28% dalam 24 jam dan 24,73% dalam seminggu, dengan harga Rp5.084,14 per koin.
Di sisi lain, beberapa stablecoin seperti Tether (USDT) sedikit menguat 0,06% dalam 24 jam terakhir, meskipun turun 0,63% dalam seminggu, dengan harga Rp16.163,30.
Total nilai pasar kripto saat ini berada di Rp30.843,8 triliun, mengalami penurunan sebesar 11%.
BACA JUGA: Mengenal Exit Liquidity dan Cara Menghindarinya bagi Investor Baru di Dunia Kripto
Analisis Penyebab Penurunan
Menurut Fyqieh Fachrur, seorang Trader di Tokocrypto, penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor yang memberikan tekanan besar pada pasar kripto:
- Risiko Geopolitik: Ketegangan geopolitik, terutama di Timur Tengah, setelah pimpinan Iran dilaporkan memerintahkan serangan terhadap Israel, telah mempengaruhi sentimen investor dan menciptakan ketidakpastian di pasar.
- Keputusan Federal Reserve: Pertemuan Federal Reserve (The Fed) pada bulan Juli memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level 5,25 – 5,5%. Keputusan ini, meskipun tidak mengejutkan, menambahkan tekanan pada pasar kripto yang sensitif terhadap perubahan kebijakan moneter AS.
- Distribusi BTC oleh Mt. Gox: Distribusi Bitcoin yang dipegang oleh Mt. Gox, bursa yang bangkrut, dan transfer Bitcoin senilai USD 2 miliar oleh pemerintah AS juga mempengaruhi penurunan harga.
- Inflasi Global: Meningkatnya inflasi di berbagai negara menjadi perhatian tambahan bagi para investor, mengurangi minat terhadap aset yang dianggap berisiko seperti kripto.
- Regulasi Kripto: Ketidakpastian seputar regulasi kripto global terus membayangi pasar, dengan kekhawatiran mengenai potensi pembatasan dan aturan yang lebih ketat yang dapat mempengaruhi permintaan dan adopsi kripto.
- Tekanan Teknis: Menurut Fyqieh, Bitcoin telah berada di bawah area utama antara US$65.300 dan US$68.400 selama hampir sepuluh hari terakhir. Penurunan di bawah level USD 65.000 dapat mengindikasikan melemahnya momentum bullish jangka pendek, dengan potensi penurunan lebih lanjut menuju level terdekat di USD 62.000.
Dengan banyaknya faktor yang memberikan tekanan signifikan terhadap harga Bitcoin dan kripto secara keseluruhan, para investor disarankan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan terkini.
Meskipun volatilitas tinggi menjadi ciri khas pasar kripto, pemahaman yang baik tentang faktor ekonomi makro dan geopolitik dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang lebih bijak.
(Budis)