BANDUNG,TM.ID : Terkait agenda Pemilu 2024, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum segera berhenti dari jabatannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Jabatan pasangan ini akan berakhir pada 5 September 2023.
Ridwan Kamil mengakui, di masa kepemimpinannya bersama Uu Ruzhanul Ulum sepanjang 2018-2023, tidak berjalan secara sempurna. Berbagai dinamika yang terjadi diakuinya, menjadi penghambat percepatan pembangunan.
Sehingga, ketika Rapat Paripurna terkait pengumuman pengusulan pemberhentian gubernur Jabar dilaksanakan bersama DPRD, Selasa (1/8/2023) sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), menyadarkannya.
“Masih ada sebulan kerja yang masih harus kami lakukan. Masih ada peresmian Kujang Sapasang dan kerja-kerja lainnya yang masih menjadi semangat kami di sisa empat minggu terakhir,” ujarnya usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Selasa siang.
Sejumlah Pekerjaan Belum Tuntas
Tidak hanya itu, proses mewujudkan transportasi publik, khususnya di Bandung Raya juga belum tuntas. Dimana kini tengah dalam proses perencanaan pembangunan. Ditambah lagi, butuh sinergitas lintas wilayah, baik pemerintah pusat, Pemprov, Pemkot juga Pemkab.
BACA JUGA: Ibunda Ridwan Kamil Restui Anaknya Jika Terjun di Pilgub DKI
Dia berharap, proyek pembangunan BRT dan LRT yang dikomandoi oleh Badan Pengelola Cekungan Bandung (BP Cekban), dapat segera menyinergikan lintas sektor dalam mewujudkan transportasi publik.
“Masih banyak ya, mungkin transportasi publik juga perlu kita berikan dorongan lebih jauh, karena tidak mudah. Organisasinya juga baru dibentuk (BP Cekban), khususnya Bandung Raya. Lain-lain sih mayoritas berita baik. Paling sedikit lagi urusan Al-Zaytun,” ucapnya.
Kendati demikian, Emil mengaku akan berupaya maksimal guna mewujudkannya. Tentunya melalui dukungan anggaran dari pemerintah pusat, dalam pembangunan infrastruktur. Dimana rencananya Kamis pekan ini sambung dia, pihaknya akan melakukan presentasi ke pemerintah pusat, terkait rencana pembangunan transportasi publik.
“Nanti Kamis besok saya presentasi ke istana, tentang konsep transportasi publik karena sudah disimpulkan transportasi publik ini mayoritas harus dikerjakan oleh pemerintah pusat. Kalau (dari) daerah, APBD enggak cukup,” ungkapnya.
Terlepas dari itu Emil mensyukuri, sebab salah satu transportasi publik yang diinisiasi pemerintah pusat, tak lama lagi bakal resmi beroperasi. Dimana diakuinya, mega proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tercipta tidak lepas dari upaya Pemprov Jabar pula.
“Kewenangan Pemprov ada pada kelancaran sosial kemasyarakatan dan dulu pembebasan lahan. Itu sudah selesai tugasnya dikerjakan dan kalau sosial kemasyarakatan, juga sudah lancar. Sekarang bolanya ada di KCJB untuk persiapan tanggal 18 (Agustus), itu aja,” sambungnya.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Klaim Wuling Bakal Berinvestasi Rp2 Triliun di Jawa Barat
Minta Maaf Kepada Masyarakat Jawa Barat
Maka dari itu, dia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jabar, bila selama kepimpinannya bersama Uu masih banyak kekurangan dan belum memuaskan seluruh pihak.
“Pada masyarakat Jawa Barat, tentunya kami mohon maaf lahir batin kalau selama 5 tahun ada kekurangan-kekurangan, kehilafan. Kami sudah bekerja keras, walaupun mungkin hasilnya tidak semua sesuai harapan,” imbuhnya.
Walaupun klaim dia, Pemprov telah banyak meraih penghargaan, yang menurutnya menjadi bukti ada banyak perubahan dilakukan.
“Tapi sampai minggu kemarin, ada 541 penghargaan. Menandakan ada 541 perubahan selama 5 tahun dari berbagai bidang, yang dimonitor sebelum sesudahnya, terjadi perubahan yang signifikan. Itu saja saya kira dan kita saling mendoakan,” bebernya.
Pengentasan Desa Sangat Tertinggal
Selama lima tahun terakhir, Emil menyebut ada beberapa kinerja yang diakuinya sebagai pencapaian terbaik selama menjadi gubernur. Pertama yang paling membanggakan kata dia, adalah sukses menghapus desa tertinggal dan sangat tertinggal di Jawa Barat.
BACA JUGA: Uji Nyali Uu Ruzhanul Ulum, DPW PPP Jabar Arahkan Nyaleg di Dapil Cirebon
Ridwan Kamil mengklaim, ketika menjadi gubernur 2018 silam jumlahnya masih seribuan, sekarang nir desa tertinggal dan sangat tertinggal. Selain itu, menjadikan sistem reformasi birokrasi terbaik se-Indonesia diakuinya juga turut menjadi prestasi membanggakan.
“Ada 540an. Tapi dua (itu) terbesarnya. Juga menjaga ekonomi Jawa Barat terbaik di Indonesia. Juga investasi, menandakan kita fokus,” ucapnya.
Selain itu, pekerjaan hasil kolaborasi bersama pemerintah pusat juga dikatakannya patut dibanggakan, karena berhasil dituntaskan selama lima tahun kepemimpinannya bersama Uu.
“Mengawal proyek-proyek infrastruktur besar di zaman kami selesai. (Tol) Cisumdawu yang 12 tahun menunggu, di zaman kami selesai. Kereta api cepat yang akan diresmikan bulan depan. (BIJB) Kertajati sudah bisa seaktif-aktifnya, Patimban juga di zaman kami memimpin, jadi pencapaian infrastruktur. Pembangunan desa, birokrasi yang terbaik itu mungkin yang saya ingat sebagai salah satu pencapaian utamanya,” paparnya.
(Dang Yul/Aak)