BANDUNG,TM.ID: Dalam konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina, peran tentara bayaran dari berbagai negara menjadi sorotan. Tak terkecuali, Indonesia turut terseret dalam perang ini dengan kehadiran beberapa Warga Negara Indonesia (WNI) yang disebut menjadi tentara bayaran di Ukraina.
Kabar itu dirilis oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia Dalam keterangannya, Kedubes Rusia mengungkap, daftar pemasok tentara bayaran untuk Ukraina, salah satunya ada Indonesia.
Rusia mencatat, ada 13.387 tentara bayaran asing yang telah memasuki itu sejak 24 Februari 2024. Dari keterangan akun Infokomando.official 0rang WNI yang menjadi tentara Ukraina, 4 orang diantaranya telah dinyatakan tewas.
BACA JUGA: TNI Launching Buku Perang Rusia vs Ukraina: Analisa Intelijen Strategis
Menanggapi kasus heboh itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan, tidak mengenal adanya tentara bayaran. Ia dapat memastikan, 10 rang yang digadang sebagai tentara bayaran itu bukan dari bagian TNI.
“Di organisasi TNI tidak mengenal adanya tentara bayaran, dan kami pastikan sejumlah orang yang disebutkan itu bukan dari instansi TNI,” katanya.
Selain itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin menegaskan bahwa informasi soal 10 tentara bayaran tersebut adalah kabar bohong.
Diberitakan sebelumnya, terkait kabar Pemerintah Rusia mengumumkan ada 10 warga negara Indonesia (WNI) menjadi tentara bayaran yang berperang di pihak Ukraina, Duta Besar LBBP RI untuk Ukraina Arief Muhammad Basalamah membantah informasi tersebut.
“Dari pembicaraan dengan kalangan diplomatik di sini memang enggak ada indikasi bahwa dari Indonesia,” kata Arief mengutip Pro3 RRI, Jumat (15/3/2024).
“Sejauh ini kita tidak melihat ada sinyalemen ke arah sana. Sejauh ini tidak ada signal yang ke arah sana begitu.”
Hingga saat ini, kata Arief, jumlah WNI di Ukraina mencapai 55 orang. Jumlah ini fluktuatif karena beberapa di antaranya bekerja di organisasi internasional atau NJO.
Mayoritas dari WNI tersebut atau sekitar 39 orang, tinggal di wilayah Kiev. Menetap karena telah menikah dengan warga negara Ukraina.
“Sejak evakuasi pada tahun 2022 karena situasi konflik di Ukraina, sekitar 30-an warga Indonesia masih tinggal di sana. kebanyakan karena memiliki keluarga atau ikatan pernikahan dengan warga Ukraina,” ucap Arief
(Saepul/Usk)