Papringan, Nostalgia Pasar Jawa Tempo Dulu di Temanggung

Penulis: Vini

Pasar Papringan Temanggung
Pasar Papringan Temanggung. (dok. maps)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dusun Ngadiprono di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terdapat sebuah pasar yang membawa pengunjung kembali ke masa lampau masyarakat jawa. Pasar tersebut bernama pasar papringan.

Di lahan kebun bambu seluas 2.500 meter, pasar Papringan menawarkan konsep unik yang mengikuti pasar zaman dahulu.

Lokasi dan Jam Buka

Pasar ini terletak sekitar seratus meter dari Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Pasar ini buka berdasarkan hari baik dalam penanggalan Jawa, yaitu Minggu Wage dan Minggu Pon, dengan jam operasional mulai pukul 6 pagi hingga 12 siang, dua kali dalam 35 hari.

Destinasi Wisata Rekomendasi Kemenparekraf

Pasar Papringan Temanggung
Suasana pasar Papringan. (dok. gmaps)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengakui Pasar Papringan di Temanggung sebagai salah satu destinasi wisata pasar tradisional unik di Indonesia.

Pengakuan tersebut setara dengan Pasar Terapung Banjarmasin, Pasar Bisu di Sumatera Barat, dan Pasar Kaget di Papua.

Konsep Pasar Tempo Dulu

Pasar ini mengusung konsep pasar Jawa kuno dengan lokasi, mata uang, dan seragam penjual yang menggunakan kain lurik, serta tempat barang belanjaan yang khas.

Tidak hanya itu, pasar ini juga mengingatkan pada konsep pasar tradisional yang ada di Magelang dan Kediri, Jawa Timur.

Inisiatif Komunitas Mata Air dan Spedagi

Pembentuk dan pengelolan pasar Papringan ialah  pemuda Dusun Ngadiprono yang tergabung dalam Komunitas Mata Air, bekerja sama dengan Komunitas Spedagi.

Inisiatif ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat, yang turut membantu usaha konservasi rumpun bambu menjadi sebuah wisata desa.

Transformasi Lahan Pembuangan Sampah

Pada awalnya, Pasar Papringan dirintis pada 2016 di Kandangan, namun dipindahkan ke Ngadiprono pada 2017.

Lahan rumpun bambu yang dulunya area pembuangan sampah ditata menjadi pasar yang layak dan nyaman, dilengkapi dengan lapak, tempat duduk, dan area parkir ala Jawa tempo dulu.

Antusiasme Wisatawan

Setiap kali Pasar Papringan digelar, selalu dikunjungi ratusan orang dari berbagai daerah, termasuk Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, dan Magelang.

Mata Uang Pring

Pasar Papringan Temanggung
Uang Pring. (dok. maps)

Alat pembayaran di pasar ini menggunakan mata uang tempo dulu, pring, semacam koin bambu.

Satu pring setara dengan Rp2.000, dan penukaran uang dilakukan di loket sebelum pintu masuk pasar.

Daftar harga pun menyesuaikan dengan alat pembayaran ini.

Produk dan Kuliner Khas

Lapak utama Pasar Papringan menjual aneka makanan dan minuman khas Temanggung, seperti gemblong, mendut, glanggem, jenang, srowol, kimpul kukus, lentheng, sego jagung, lontong mangut, dan kopi asli Temanggung.

Selain itu, ada juga kerajinan bambu dan hasil pertanian penduduk desa. Penyajian makanan sangat kental dengan adat Jawa, tanpa bahan plastik.

Fasilitas Pasar

Pasar Papringan menyediakan berbagai fasilitas seperti area permainan anak-anak, perpustakaan mini, musala, hingga homestay di rumah warga Ngadiprono.

BACA JUGA: Eksplor Wisata Bersejarah di Kota Lama Semarang

Rute menuju pasar bisa ditempuh sekitar 30 menit dari alun-alun Kota Temanggung melalui jalan raya Parakan-Kedu.

Perpaduan konsep ekowisata dan budaya, pasar papringan akan mengajak pengunjung untuk bernostalgia, pada era pasar jawa tempo dulu dengan semilir angin hutan bambu Temanggung.

 

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Inggris
Inggris Menang Tipis 1-0 Atas Andorra di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Youtube Batasi Video
YouTube Uji Tampilan Baru Tanpa Tanggal Upload dan Jumlah Views, Transparansi Dikorbankan?
arctis_nova_3_black_pdp_tiles_comfortmax_2
SteelSeries Arctis Nova 3 Wireless Resmi Rilis, Manjakan Para Gamer dengan Dual Konektivitas
sapi kurban kabur - Instagram Tana Datar Net
Sapi Kurban Kabur Sembunyi di Kafe di Batusangkar, Pengunjung Berhamburan
sapi kurban tanah datar
Kakek 80 Tahun Tewas Ditendang Sapi Kurban di Tanah Datar
Berita Lainnya

1

Artbound, Metode Pendidikan Karakter Berbasis Seni dan Budaya

2

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

3

Harganya Hampir Rp 200 Juta? Pemain Timnas Dapat Hadiah Jam Rolex dari Prabowo

4

Pemkot Bandung Intensif Pantau Kurban dan Pastikan Sehat, Halal, dan Merata Hingga Hari Tasyrik

5

Erwin Sembelih Sapi Kurban dari Presiden dan Wali Kota Bandung: Ini Amanah yang Penuh Makna 
Headline
Belanda
Timnas Belanda Bungkam Finlandia 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Prakiraan Cuaca Kota Bandung dan Wilayah Sekitarnya 8 Juni 2025
Prakiraan Cuaca Kota Bandung dan Wilayah Sekitarnya 8 Juni 2025
Gunung Dukono Pagi ini Kembali Erupsi
Status Level II Waspada, Gunung Dukono Pagi ini Kembali Erupsi
Hutan Lindung Danau Toba Kebaran
Bencana Ekologis, Hutan Lindung Danau Toba Kabupaten Toba Dilanda Kebakaran Hebat

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.