BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kabupaten Bandung bersama daerah lainnya sudah memasuki panen raya padi bersama beberapa daerah lainnya di Jawa Barat.
Kabupaten Bandung berhasil mempertahankan produksi padi sebesar 300.000 ton per tahun, setara dengan kebutuhan konsumsi wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Ningning Hendasah, menyatakan pencapaian ini didukung oleh inovasi dan kolaborasi strategis, termasuk peran aktif TNI dalam pendampingan petani.
“Kami berterima kasih kepada Kodim 0624 Kabupaten Bandung beserta jajaran Babinsa dan Koramil yang membantu pendampingan panen, penyerapan gabah, serta mempercepat program Luas Tambah Tanam (LTT),” ujar Ningning dalam kegiatan Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi Sentra Utama Padi bersama Presiden RI, Senin (7/4/2025).
Presiden Prabowo sendiri melakukan kunjungan kerja Panen Raya Padi Serentak yang dipusatkan di Sentra Utama Padi di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Sementara jajaran Pemkab Bandung menggelar panen raya padi di Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay, dan mengikuti kunker Presiden RI secara virtual.
Nining mengatakan, saat ini penyerapan gabah oleh Bulog telah mencapai 1.016 ton (37,9% dari target 2.618 ton) dengan harga Rp6.500/kg.
BACA JUGA
Dinas Pertanian Tantang Petani Karawang Panen Padi 3 Kali per Tahun
Program Inovatif Kabupaten Bandung
Ningning juga mengapresiasi Bupati Bandung Dadang Supriatna atas berbagai kebijakan pro-petani, seperti pembebasan pajak tanah untuk desa yang memiliki Perdes Lumbung Sumber Daya (LSD).
“SPPT PBB-nya jadi nihil, ini inovasi langsung dari Bupati untuk kesejahteraan petani,” tegas Nining.
Langkah ini dinilai krusial dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus mendongkrak ekonomi petani.
Ke depan, Dinas Pertanian akan terus memperkuat sinergi dengan TNI dan pemangku kepentingan lainnya guna memastikan stabilitas produksi padi.
(Aak)