BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sindiran Pandji Pragiwaksono untuk Jeje Govinda, adik ipar Raffi Ahmad, tengah hangat dibicarakan publik di media sosial. Sindiran tersebut diutarakan Pandji saat tampil dalam sebuah show stand up komedi.
Dalam materi komedinya, Pandji membahas soal pentingnya ambang batas dan presidential threshold dalam politik Tanah Air. Suami Gamila Arief itu mengutarakan kekhawatirannya bahwa politik Indonesia akan kacau balau jika ambang batas dan presidential threshold dihapus.
“Rakyat Indonesia kalau disuruh milih Presiden secara langsung, yang kepilih Jeje Govinda gua jamin. Rakyat Indonesia kan gitu (gampang) kasihan: ‘kasihan ya Jeje Govinda diselingkuhin, jadiin presiden kali ya biar happy’,” kata Pandji mengutip akun X @CakKhum.
Pandji berpendapat bahwa orang-orang yang tidak potensial tetapi viral layaknya Jeje Govinda bisa berpotensi menjabat posisi penting di pemerintahan.
“Dan bener. Lu tahu engak Jeje ikut Pilkada? Jeje ikutan Pilkada karena apa? Karena diselingkuhin, lalu populer. Karena populer dipertemukan sama Raffi Ahmad, tambah populer. Pilkada jalur politik t***l macam apa itu?” sambung Pandji.
Pandji juga menyoroti kecenderungan orang Indonesia dalam melakukan pemungutan suara berdasarkan emosi, bukan rasionalitas. Karakter orang Indonesia yang mudah simpati dapat dimanfaatkan oleh oknum tertentu.
“Selingkuh, populer, Pilkada. Itu kualitas politik kita. Emang ada yang pikir Jeje maju Pilkada karena popularitas lagu Govinda? Nyanyiin sekarang, gak ada yang tahu kan?” tutur Pandji.
BACA JUGA : Pandji Pragiwaksono Tanggapai Klarifikasi Kaesang Pangarep Soal Roti Rp400 Ribu
Tanggapan Netizen
Sindiran Pandji ini memicu beragam reaksi dari netizen. Ada yang setuju dengan pendapat Pandji, sementara ada juga yang menganggapnya sebagai lelucon yang berlebihan.
“Harusnya pas mau nyalon harus ada seleksi dong yah, minimal kaya CPNS ada TWK nya aja deh. Biar ketauan ampe mana tuh kemampuan bela negaranya. CPNS aja seleksi ketat apalg DPR,” tulisakun @munhstyles.
“Begitulah jalur politik di negara yg berpancasila dan NKRI harga mati,” tulis @Achmad_djailany.
Sindiran Pandji ini menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial dan memicu diskusi tentang kualitas politik di Indonesia.
(Hafidah Rismayanti/Usk)