BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Lebaran semakin dekat, dan umat Muslim bersiap menyambut hari kemenangan dengan beragam hidangan khas. Opor ayam, rendang, gulai, serta aneka kue manis kerap tersaji di meja makan. Namun, mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula dalam waktu singkat dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, Dr. Naufal Muharam Nurdin, SKed, MSi, mengingatkan pentingnya menjaga pola makan selama Lebaran. Meskipun menahan diri bukan hal yang mudah, keseimbangan tetap perlu dijaga agar kesehatan tetap optimal.
“Menjaga pola makan saat Lebaran memang cukup sulit, tetapi tidak perlu terlalu ketat. Lebaran adalah momen bahagia, sehingga kita tetap bisa menikmati hidangan, asalkan memperhatikan porsi dan frekuensinya,” katanya, melansir laman resmi IPB.
Menurut Dr. Naufal, kalori terbesar sering kali bukan berasal dari makanan utama, melainkan dari camilan dan kue Lebaran. Ia menyarankan agar konsumsi makanan ringan tetap dibatasi. “Hindari mengonsumsi camilan dan kue-kue dalam jumlah banyak. Jika penasaran, cukup cicipi saja,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kasus stroke sering meningkat setelah Lebaran akibat konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak yang tidak terkendali. Oleh karena itu, kontrol terhadap asupan makanan menjadi sangat penting.
Terapkan Pola Makan Seimbang
Mengikuti prinsip Piring Makanku menjadi solusi agar pola makan tetap seimbang. Setengah dari piring idealnya berisi sayur dan buah, sementara sisanya terdiri dari sumber karbohidrat seperti nasi dan lauk pauk.
Bagi penderita diabetes, Dr. Naufal menyarankan untuk menghindari makanan manis sepenuhnya. “Penderita diabetes sebaiknya tidak mengonsumsi makanan manis. Sementara itu, bagi yang memiliki kolesterol tinggi dan hipertensi, konsumsi makanan berlemak juga harus dibatasi,” tambahnya.
Piring kecil dapat membantu mengontrol porsi makan, terutama saat berhadapan dengan beragam hidangan Lebaran. “Dengan menggunakan piring besar, kita cenderung mengambil makanan dalam jumlah lebih banyak tanpa sadar. Sebaliknya, piring kecil membantu mengurangi porsi secara otomatis,” jelasnya.
Konsumsi Buah Sebelum Makan Berat
Mengonsumsi buah-buahan seperti pisang, apel, atau pir sebelum menyantap hidangan utama juga bisa menjadi strategi efektif. Selain membantu mengurangi nafsu makan, serat dalam buah dapat mengikat lemak sehingga mengurangi penyerapan lemak berlebih.
“Buah dan sayur segar sebaiknya disajikan dalam bentuk salad agar lebih menarik dan menjadi alternatif sehat selama Lebaran,” sarannya.
BACA JUGA:
Ternyata Ini Sajian Hidangan Lebaran di Istana Negara Saat Idul Fitri!
Tips untuk Membuat Anyaman Ketupat dan Resep, Menyambut Hari Raya Idul Fitri
Mengisi perut sebelum salat Id juga dianjurkan agar tidak terlalu lapar setelah ibadah. “Perut kosong yang langsung dihadapkan pada makanan melimpah cenderung membuat kita makan berlebihan,” tambahnya.
Selain menjaga pola makan, Dr. Naufal juga menekankan pentingnya berolahraga, terutama setelah mengonsumsi makanan berlemak.
“Usahakan tetap berolahraga di pagi hari setidaknya selama 15 menit agar tubuh tetap bugar,” pungkasnya.
(Virdiya/Aak)