Optimalkan Rombel, Upaya Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Kota Bogor

Kualitas Pendidikan di Kota Bogor
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya.

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Bogor, Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya, mengusulkan langkah konkret untuk memaksimalkan jumlah rombongan belajar (Rombel) di masing-masing sekolah.

Langkah ini diambil guna mengatasi permasalahan minimnya jumlah sekolah negeri dan tantangan zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang tengah dihadapi.

Abdul Hadi juga  menyoroti kondisi saat ini di Kota Bogor, di mana SMA dan SMK Negeri hanya mampu menampung sekitar 33 persen dari total 8 ribu pendaftar PPDB tahun 2023. Ia menekankan bahwa langkah pemaksimalan rombongan belajar di masing-masing sekolah negeri menjadi solusi yang perlu dipertimbangkan.

“Ini juga satu temuan menarik yang ternyata dari 10 SMA di Kota Bogor itu yang rombongan belajarnya maksimal belum ada”, ujarnya di sela kunjungan kerja Komisi V Ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II di Kota Bogor, (13/7/23).

Menurut ia, berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, jumlah rombongan belajar di satuan pendidikan SMA dan SMK kelas X maksimal 12 rombel.

“Untuk di Kota Bogor saja, di tingkatan SMA kita bisa nambah 3 rombel, dikali 10 sekolah, dikali 36 siswa, ada 1000an siswa baru,” ujarnya.

BACA JUGA: Abdul Hadi Minta Pemprov Jabar Perhatikan SLB untuk Pendidikan Layak

Abdul Hadi juga menegaskan. bahwa pemaksimalan jumlah rombongan belajar menjadi peluang penting dalam menangani permasalahan PPDB di Kota Bogor. Ia mendorong agar pihak sekolah mempersiapkan langkah-langkah untuk tahun-tahun mendatang, termasuk penyediaan kelas dan kualifikasi guru yang memadai.

Dalam konteks perkembangan penduduk dan pertambahan daerah di Kota Bogor, lanjut ia tingkat kelulusan zonasi dalam PPDB semakin ketat.

“Penambahan sekolah negeri menjadi solusi utama dalam mengatasi keterbatasan distribusi bangku dan permasalahan PPDB yang kompleks,” ujarnya.

Selain itu, Abdul Hadi menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan pendidikan di Kota Bogor. Ia merasa optimis bahwa dengan pemaksimalan rombongan belajar, penambahan sekolah negeri, dan upaya bersama, permasalahan PPDB dapat diatasi secara bertahap.***

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
manfaat-minum-susu-sebelum-tidur-fakta-atau-sekadar-mitos-0-alodokter
5 Manfaat Minum Susu Sebelum Tidur untuk Kesehatan
Virus West Nile
Gejala, Penularan dan Pencegahan Virus West Nile yang Mewabah di Israel
mahasiswi ITB
Mahasiswi ITB Curi Perhatian dengan Video Claymation 'The Layers'
Film Janji Darah
Film Horor 'Janji Darah' Siap Tayang: Utang yang Berujung Teror!
Merekam Layar Mac
Cara Mudah Merekam Layar di Mac tanpa Aplikasi Tambahan
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
pdns dirjen aptika kominfo
Masalah PDNS Belum Tuntas, Dirjen Aptika Kominfo Mundur
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
pabrik narkoba terbesar di indonesia
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!