Site icon Teropong Media

Nyaris Senasib dengan Juliana, Pendaki Irlandia Ini Selamat dari Jurang Rinjani

paul farrell

(Ist)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Paul Farrell, seorang pendaki asal Irlandia, nyaris kehilangan nyawa setelah terjatuh sejauh 200 meter saat mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kejadian yang terjadi pada Oktober tahun lalu itu disebut mirip dengan insiden tragis yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins.

Dalam wawancara dengan BBC News Brasil, Farrell mengisahkan bagaimana ia memulai pendakian dari base camp dini hari. Meski medannya curam dan menantang, ia berhasil mencapai puncak gunung yang terkenal sebagai salah satu jalur pendakian terindah di Indonesia.

Namun, musibah terjadi saat ia menuruni jalur pulang. Terganggu oleh kerikil-kerikil yang masuk ke dalam sepatu, Farrell memutuskan berhenti sejenak untuk membersihkannya. Saat melepaskan sarung tangan, angin kencang meniup benda tersebut hingga melayang ke arah kawah.

“Saya berlutut untuk mengambilnya, tapi tanah di bawah saya ambruk. Saya langsung jatuh ke bawah,” ucapnya.

Tergelincir sambil Mencakar Tanah

Farrell tergelincir di medan terjal dan berpasir. Dalam kondisi panik, ia berusaha memperlambat laju jatuhnya dengan mencakar tanah dan mencari batu untuk pegangan.

“Saya mencoba mencakar atau mencengkeram apa saja dengan tangan dan kuku agar bisa memperlambat kejatuhan. Lalu saya melihat batu besar dan mengarahkan diri ke sana,” ujarnya.

Ia terjebak di kedalaman sekitar 200 meter, hanya mengalami luka ringan. Beruntung, seorang pendaki asal Prancis menyaksikan kejadian itu dan segera memanggil bantuan.

“Saya berteriak sekuat mungkin agar dia memanggil bantuan. Dia pun berlari kembali ke base camp untuk meminta pertolongan,” ceritanya.

Tetap Tenang Sambil Merokok

Farrell bertahan di atas batu selama lebih dari lima jam sebelum tim penyelamat tiba. Ia mengaku sangat takut tak akan selamat.

“Saya berdoa agar bisa keluar hidup-hidup. Bahkan jika harus patah semua tulang, saya rela,” katanya.

Uniknya, tim SAR yang mengevakuasinya saat itu sedang berada di titik area gunung untuk mengambil jenazah korban kecelakaan lain. Tim penyelamat sudah berada di area tersebut sedang mengevakuasi jenazah seorang pria yang sebelumnya jatuh ke jurang di lokasi yang berdekatan.

Baca Juga:

Agam Relawan Evakuasi Jenazah Juliana Marins, Diberi Mahkota oleh Netizen tanpa Pamrih!

Medsos Prabowo Dihujani Komentar Netizen Brazil soal Insiden Juliana, Pemerintah Diminta Jangan Diam!

Ketika tim penyelamat tiba, Paul justru terlihat tenang sambil menyalakan sebatang rokok di atas bongkahan batu. Setelah berhasil diselamatkan, Farrell merasa sangat bersyukur.

“Saya suka olahraga ekstrem, tapi pengalaman ini benar-benar hampir melewati batas.” kata Farrell.

Ia juga menyampaikan belasungkawa atas kematian Juliana Marins, dan menyarankan agar keamanan jalur pendakian ditingkatkan, seperti menambah jumlah pemandu dan memperketat regulasi.

Ditanya apakah akan kembali mendaki Rinjani, jawabannya tegas: “Tanpa ragu. Saya akan lebih hati-hati, tapi mendaki adalah bagian dari hidup saya.”

Farrell kini tengah berada di India mengikuti retret yoga dan meditasi. Ia mengaku, pengalaman mendekati maut itu membuatnya lebih religius dan menghargai hidup.

(Anisa Kholifatul Jannah)

Exit mobile version