NVIDIA Research Perkenalkan Eureka, Robot Canggih Berbasis AI

Penulis: Budi

NVIDIA Research Eureka
NVIDIA Research. (Foto: Rapler).
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: NVIDIA Research telah memperkenalkan Eureka, sebuah robot canggih yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI). Eureka bertindak sebagai instruktur atau guru bagi berbagai jenis robot dalam berbagai tugas. Salah satu prestasinya yang paling mencolok adalah kemampuannya mengajarkan tangan robot melakukan trik memutar pulpen atau pena, bahkan melebihi kemampuan rata-rata manusia.

Namun, Eureka tidak berhenti di situ. Robot AI ini telah berhasil melatih berbagai jenis robot, termasuk robot quadruped, tangan dexterous, dan lengan cobot, dalam sekitar 30 tugas yang berbeda. Algoritma berbasis Trial and Error dan Reward yang digunakan terbukti 80 persen lebih efektif daripada algoritma manusia yang dikembangkan, meningkatkan kemampuan robot yang dilatih hingga lebih dari 50 persen.

Uniknya, Eureka juga memiliki kemampuan untuk mengevaluasi dirinya sendiri berdasarkan hasil pelatihan dan menginstruksikan perubahan pada sistem Reward sesuai kebutuhan. NVIDIA telah merilis perpustakaan algoritma Eureka untuk umum dan menghadirkan Isaac Gym, sebuah aplikasi simulasi fisika untuk penelitian reinforcement learning, mendorong para peneliti dan pengembang untuk mencoba algoritma tersebut.

Sebuah studi yang diterbitkan pada Mei 2023 dalam jurnal Transactions on Machine Learning Research memperkenalkan sistem baru bernama SKILL (Shared Knowledge Lifelong Learning). Sistem AI ini memungkinkan teknologi AI mempelajari 102 keterampilan berbeda dan berbagi pengetahuan mereka satu sama lain melalui jaringan komunikasi, sehingga mereka menguasai setiap keterampilan tersebut.

Semua perkembangan ini membawa kita lebih dekat pada realisasi ide-ide yang sebelumnya hanya ada dalam film-film fiksi ilmiah. Namun, ini juga memunculkan pertanyaan dan kekhawatiran tentang manfaat dan dampak potensial yang dapat dibawa oleh robot AI ini di masa depan. Dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan dan robotika yang pesat, penting untuk memahami implikasinya dan bersiap menghadapinya.

Perkembangan dalam bidang kecerdasan buatan dan teknologi robotik tidak hanya terjadi di dunia penelitian. Perusahaan-perusahaan seperti Boston Dynamics, Xiaomi, dan Samsung telah berhasil mengembangkan robot-robot canggih yang digunakan dalam industri.

Contohnya, Amazon telah memperbarui sistem robotiknya di gudang-gudangnya, yang menghasilkan peningkatan signifikan dalam kecepatan dan efisiensinya. Keunggulan utama Amazon bukan hanya pada akses pasar yang luas, tetapi juga pada kepemilikan dan pengoperasian gudang-gudangnya sendiri, dari mana produk-produk didistribusikan ke berbagai lokasi operasional Amazon.

Robot-robot ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kepuasan pelanggan, tetapi juga mengurangi waktu tunggu pengiriman. Banyak pelanggan lebih memilih untuk membeli produk dari Amazon meskipun harganya mungkin sedikit lebih mahal dibandingkan platform lain, karena mereka yakin dengan kecepatan pengiriman Amazon.

BACA JUGA: Kecerdasan Buatan (AI) dan Big Data Berpotensi Rusak Lingkungan di Masa Depan

Untuk mengatasi tantangan operasional, Amazon telah memanfaatkan teknologi robotik berbasis AI. Salah satu sistem robotika terbaru yang mereka rilis adalah Sequoia. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kesejahteraan para pekerja, sambil juga meningkatkan kepuasan pelanggan.

Sequoia adalah serangkaian sistem robotika yang terintegrasi, mencakup robot yang mampu bergerak, sistem gantry, lengan robot, dan stasiun kerja yang ergonomis bagi karyawan. Sistem ini memungkinkan Amazon untuk mengidentifikasi dan menyimpan inventaris hingga 75% lebih cepat dibandingkan sebelumnya, serta mengurangi waktu yang diperlukan untuk memproses pesanan melalui pusat pemenuhan hingga 25%.

Selain itu, Sequoia juga didesain untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan para pekerja. Dengan bantuan robot, produk yang beratnya menjadi lebih mudah dijangkau oleh pekerja tanpa perlu membungkuk atau mengulurkan tangan ke atas kepala, yang pada akhirnya dapat membantu mengurangi risiko cedera.

Penerapan teknologi robotika ini juga telah membawa dampak positif pada tingkat insiden di situs Amazon Robotics. Terjadi penurunan sebanyak 15% dalam tingkat insiden di situs Amazon Robotics dan penurunan sebesar 18% dalam tingkat insiden waktu yang hilang pada tahun 2022, dibandingkan dengan situs yang tidak menggunakan robotika.

Semua ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam kecerdasan buatan dan teknologi robotik tidak hanya mengubah cara kita bekerja, tetapi juga memberikan manfaat nyata dalam efisiensi operasional dan kesejahteraan pekerja. Hal ini juga membuka jalan bagi lebih banyak inovasi di masa depan.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250617_223359_Gallery
Kolaborasi Seskoad dan Pemkot Bandung Wujudkan Zona Bebas Sampah
Energi Hijau
Indonesia Teken 3 MoU dengan Singapura, Perkuat Kolaborasi Energi Hijau
wamentan komisaris pupuk indonesia
Wamentan Diangkat Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia
korupsi ekspor CPO
Kasus Korupsi Ekspor CPO, Kejagung Sita Rp11,8 T dari Wilmar Group
pesawat saudia airlines
Saudia Airlines Dapat Teror Bom, Menko Polkam Minta TNI-Polri Usut
Berita Lainnya

1

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI

2

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

3

Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia

4

Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas

5

Terbukti Lakukan Pelanggaran Berat, Malut United Pecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena
Headline
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.