BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Komedian senior Nunung kembali mencuri perhatian publik dengan kisah lucu rumah tangganya bersama sang suami, Iyan Sambiran yang nyaris masuk kantor polisi gegara lapar.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube SL Media yang tayang pada Senin (19/5/2025), Nunung mengungkapkan bahwa dirinya pernah hampir dua kali dibawa suami ke kantor polisi karena tak berhenti marah-marah selama perjalanan dari Jakarta ke Solo.
Kejadian tersebut bermula saat Nunung merasa lapar setelah beberapa kilometer perjalanan. Sebelumnya, Iyan telah menawarkan bekal makanan, namun Nunung menolak karena merasa masih kenyang. Ketika akhirnya lapar, respons Iyan membuat Nunung tersinggung.
“Duluan dia makan (bekal), dia udah nawarin aku, aku kenyang. Dia makan, aku nunggu masih baik-baik aja,” kata Nunung.
“Jalan baru berapa kilo (meter), tiba-tiba aku laper, ‘Yah, aku laper.’ (Respons Iyan) ‘Hadeeeeh, baru berapa kilo (jalan) udah laper, tadi kalau makan bareng-bareng kan enak, enggak berhenti-berhenti,'” kenang Nunung.
Baca Juga:
Hidup Sederhana di Usia Senja, Nunung Srimulat Ungkap Kesalahan Terbesarnya
Nunung Srimulat Bangkit dari Keterpurukan: Sederet Artis Turun Tangan Membantu
Nyaris Masuk Kantor Polisi
Perkataan Iyan tersebut memicu emosi Nunung, yang merasa seolah tidak diizinkan untuk makan. Nunung pun mulai mengomel tanpa henti sepanjang perjalanan.
Karena tidak bisa berkonsentrasi menyetir akibat omelan tersebut, Iyan memutuskan keluar dari jalan tol dan mencari kantor polisi.
“Langsung di Pekalongan, keluar jalan tol. Kamu kemana? ‘Kantor polisi,’ dia gitu,” ucap Nunung mengulang perkataan suaminya.
“Aku mau dipasrahin ke polisi, biar dianter pulang polisi. ‘Nanti pulangnya biar kamu aku jemput.’ Gendeng, apa enggak viral itu kalau bener-bener masuk kantor polisi,” kelakar Nunung.
Iyan menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena sudah tidak bisa berkonsentrasi menyetir dan telah mencoba berbagai cara untuk menenangkan Nunung, namun tidak berhasil.
“Kita nyetir, dimarah-marahin, aduh gimana sih, kapan berhentinya, sepanjang jalan tol itu berapa kilo enggak berhenti-berhenti marahnya,” ucap Iyan.
“Keluar aja deh, kita ke kantor polisi deh,” lanjutnya.
Nunung mengakui bahwa saat itu dirinya cukup takut ketika suami benar-benar menuju kantor polisi. Namun, setelah beberapa kilometer, emosinya kembali memuncak saat Iyan menanyakan apakah ia ingin makan.
“Aku udah takut, dia bener ke kantor polisi,” ujar Nunung.
“Udah aku diem, aku diem. Baru jalan berapa kilo, emosi lagi. (Iyan tanya) ‘kamu mau makan enggak?’ Dia mancing gitu, (karena masih marah), masukin kantor polisi lagi,” lanjut Nunung sambil tertawa.
Bukan Pertama Kali
Akhirnya, dalam satu kali perjalanan itu saja, Nunung sudah dua kali hampir dibawa Iyan ke kantor polisi. Nunung menyadari bahwa di usianya saat ini, emosinya terkadang sulit dikendalikan dan ia bisa bertingkah seperti anak kecil.
“Aku mungkin karena usia. Semakin tua katanya kayak anak kecil, baperan, tersinggungan,” jelas Nunung.
Meski demikian, Nunung bersyukur memiliki suami seperti Iyan yang selalu setia mendampingi dan mampu menjadi penyeimbang dalam rumah tangga mereka.
“Iyan bukan manusia sempurna, dia juga masih bisa marah, masih bisa jengkel sama aku, tapi ya itu tadi, kalau api jangan diadu sama api,” kata Nunung.
Kisah ini bukan hanya mengundang tawa, tetapi juga memberikan pelajaran tentang pentingnya komunikasi dan pengendalian emosi dalam hubungan rumah tangga.
Nunung dan Iyan, yang menikah pada tahun 2012, menunjukkan bahwa dengan saling pengertian dan kesabaran, setiap masalah bisa diatasi bersama.
(Hafidah Rismayanti/Budis)