BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi menegaskan akan tetap melanjutkan program pendidikan militer atau diakrab dikenal barak militer, meskipun menuai banjir kritik bahkan desakan penghentian dari berbagai pihak.
Dedi dengan tegas menyatakan, bahwa program yang telah diluncurkan sejak awal Mei tersebut, efektif menekan angka kenakalan remaja.
“Ada yang rekom untuk dihentikan, saya tidak akan berhentikan. Akan terus laksanakan. Karena itu efektif,” kata pria yang akbrab disapa KDM itu, Kamis (22/5/2025) malam.
KDM mengklaim, efektivitas program barak militer bisa terlihat langsung oleh masyarakat.
“Kemarin (20 Mei.red) hasilnya terlihat oleh mata. Soal keterbukaan itu hasilnya kita lihatin,” ujam KDM.
Namun, ia akan melakukan sejumlah evaluasi, salah satunya terkait pelibatan tenaga psikolog.
“Ya yang kurang – kurang akan evaluasi. Misal kurang bantal, lalu aspek akademis. Dan akan melibatkan 600 psikolog untuk mendampingi,” cetusnya.
Dalam kesempatan itu, KDM juga menjelaskan terkait serapan anggaran. Menurutnya serapan anggaran itu berkesinambungan, artinya berlanjut juga untuk gelombang berikutnya.
Baca Juga:
KDM Tanggapi Artikel Tempo “Habis Mulyono Terbitlah Mulyadi”: Ada yang Perlu Dikoreksi
Program Pendidikan Militer ala Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah menyedot anggaran sebesar Rp3,2 miliar dari total alokasi Rp6 miliar dalam APBD.
Sementara itu, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Jawa Barat mendesak adanya keterbukaan dan kejelasan kurikulum dalam program tersebut.
Ketua Fraksi PPP DPRD Jabar, Zaini Shofari, menyampaikan bahwa pihaknya melalui Komisi V telah menggelar rapat bersama Dinas Pendidikan Jabar pada Senin (19/5/2025).
Salah satu agenda utama adalah evaluasi terhadap program pendidikan militer tersebut.
“Dalam rapat dijelaskan bahwa dari total anggaran Rp6 miliar, sudah terserap Rp3,2 miliar,” kata Zaini Shofari.
(Dist)