Motor Kembaran Yamaha Nmax, MVCagiva Xingtu 150 Seharga Honda Beat

Penulis: Saepul

yamaha nmax mvcagiva xingtu
(DokMVCagiva)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam kondisi maraknya industri otomotif, fenomena model tiruan masih belum terbantahkan, khususnya di China. Salah satu contohnya adalah motor MVCagiva Xingtu 150 yang dari tampilan Yamaha Nmax generasi kedua.

Sama seperti Nmax, motor buatan China ini mengusung mesin 150cc. Namun, motor ini sudah mengadopsi teknologi terkini, hybrid. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 10,5 dk pada 8.500 rpm dan torsi 14 Nm pada 6.000 rpm.

Spesifikasi MVCagiva Xingtu 150 Mirip Yamaha Nmax

(Dok.MVCagiva)

BACA JUGA: Ducasu DK400, Kloningan Ducati SuperSport 950, Harga Cuma Rp43 Jutaan

Melansir Greatbiker, berikut adalah beberapa spesifikasi utama dari motor ini:

  • Mesin: 150cc, teknologi hybrid
  • Tenaga Maksimal: 10,5 dk
  • Torsi Maksimal: 14 Nm
  • Kecepatan Maksimal: Tidak disebutkan
  • Transmisi: Otomatis

Jika melihat desain MVCagiva Xingtu 150 benar-benar menyerupai Yamaha NMax generasi kedua dengan kemiripan yang mencapai lebih dari 90 persen.

Bagian-bagian detail kepala, fairing, pijakan kaki, hingga ekornya hampir  sama dari Yamaha NMax. Satu-satunya perbedaan yang cukup mencolok adalah pada bagian pelek dan cakram rem. Dengan mencopot emblem MVCagiva, orang awam mungkin akan mengira motor ini sebagai Yamaha NMax.

Meski begitu, Motor ini sudah berbekal berbagai fitur canggih yang membuatnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Inilah beberapa fitur dari MVCagiva Xingtu 150:

  • Start Stop System (SSS): Fitur ini memungkinkan motor mati otomatis saat berhenti dan hidup kembali saat gas ditarik, membantu menghemat bahan bakar.
  • Smart Keyless: Sistem kunci pintar yang memudahkan pengguna dalam menghidupkan motor tanpa kunci fisik.
  • Soket USB: Fasilitas untuk mengisi daya ponsel saat berkendara.
  • Panel Instrumen Full Digital: Menyajikan informasi lengkap mengenai motor dalam tampilan digital.
  • Kontrol Traksi: Meningkatkan stabilitas motor saat berkendara.
  • Sistem Pengereman ABS Berkanal Tunggal: Membantu menghindari terkuncinya roda saat pengereman mendadak.

Harga dan Pemasaran

MVCagiva Xingtu 150 di China hanya bernilai 9.680 yuan atau sekitar Rp 20 juta. Harga ini hanya separuh dari harga Yamaha NMax baru di Indonesia atau mendekati motor kelas bawah seperti Honda Beat model Streat, sekitar Rp 19 jutaan.

Kemunculan MVCagiva Xingtu 150 menunjukkan bahwa fenomena peniruan produk masih marak terjadi, khususnya di industri otomotif Tiongkok. Dengan spesifikasi dan fitur yang mumpuni serta harga yang jauh lebih murah, motor ini bisa menjadi pilihan menarik bagi konsumen.

 

(Saepul/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
gempa turki
KBRI Ankara: Tak Ada WNI Terdampak Gempa Turki
covid-19-2
Media Asing Soroti Surat Edaran Covid-19 di Indonesia
rumah subsidi
Ukuran Rumah Subsidi Diperkecil, Bisa Dibangun Bertingkat?
Maverick-Vinales
Maverick Vinales Pasang Target Tinggi di MotoGP Aragon
haji 2025
PPIH: Program Murur dan Safari Wukuf Khusus Lansia Gratis
Berita Lainnya

1

Suasana Asri di Pesawahan Kaki Gunung Malabar

2

Mahasiswa UNIBI Antusias Ikuti Creative Workshop JNE dan Siap Berkarya di JNE Content Competition: Inspirasi Tanpa Batas

3

Strategi Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis UMKM

4

Sepuluh hari terakhir Ramadhan Lailatul Qadar

5

Mulai Juli 2025, Jam Masuk Sekolah di Jawa Barat Ditetapkan Pukul 06.30 WIB
Headline
pencarian korban longsor cirebon
Pencarian Hari Keenam: 4 Korban Longsor Cirebon Belum Ditemukan, Tim Pencari Dihantui Longsor Susulan
Creative Workshop JNE Content Competition
Creative Workshop JNE Content Competition "Inspirasi Tanpa Batas" Disambut Semangat Mahasiswa Universitas Bhakti Kencana
Masa Depan Beckham Putra di Persib Akhirnya Terjawab 
Masa Depan Beckham Putra di Persib Akhirnya Terjawab 
pemakzulan gibran
Pemakzulan Gibran Menguak! Pimpinan DPR Terima Surat Purnawirawan TNI

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.