BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Keputusan Liverpool untuk tidak mengizinkan Mohamed Salah menjadi pembawa bendera Mesir di seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 menuai kontroversi dan beragam tanggapan.
Salah, yang diandalkan oleh Mesir dan dianggap sebagai ikon nasional, diharapkan membawa semangat kebanggaan negara dalam ajang bergengsi tersebut.
Mohamed Salah telah menjadi simbol kebanggaan bagi Mesir. Penampilan gemilangnya bersama Liverpool telah menjadikannya salah satu pemain sepak bola paling terkenal di dunia. Kepopulerannya tidak hanya memberikan dampak besar di lapangan tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda di Mesir dan di seluruh dunia.
Selain menjadi andalan di tim senior, Salah juga memiliki peran penting dalam tim U-23 Mesir. Kehadirannya di Olimpiade diharapkan tidak hanya memperkuat skuad tetapi juga meningkatkan semangat dan motivasi para pemain muda. Rencana untuk menjadikannya pembawa bendera di seremoni pembukaan Olimpiade pun menjadi bukti betapa besar harapan yang digantungkan padanya.
Keputusan Liverpool untuk tidak memberikan izin kepada Salah mengikuti Olimpiade Prancis 2024 telah memicu perdebatan. Klub memiliki hak untuk menolak karena Olimpiade tidak termasuk dalam kalender FIFA.
Namun, banyak pihak yang menganggap bahwa Liverpool seharusnya memberikan kelonggaran, mengingat pentingnya peran Salah bagi negara dan betapa besar dampak positifnya bagi citra klub di mata dunia.
BACA JUGA: 300 Ribu Kondom Disediakan untuk Atlet di Olimpiade Paris 2024
Dengan tidak diizinkannya Salah mengikuti Olimpiade, ia dapat fokus penuh pada persiapan pra-musim Liverpool dan ikut serta dalam tur klub ke Amerika Serikat. Hal ini tentu saja memberikan keuntungan bagi Liverpool yang menginginkan persiapan maksimal menjelang musim baru. Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah kepentingan klub seharusnya selalu diutamakan di atas kepentingan nasional?
Ketua Komite Olimpiade Mesir, Yasser Idris, menyayangkan keputusan ini namun tetap menghormati hak Liverpool. Idris dengan cepat mencari pengganti Salah dan menunjuk Sarah Samir, atlet angkat besi, dan Ahmed Gendi, atlet pentathlon modern, sebagai pembawa bendera baru.
“Pembawa bendera seharusnya tidak hanya seorang pemain sepak bola. Salah adalah pengecualian karena popularitasnya di dalam negeri dan di seluruh dunia dan itulah mengapa kami berencana agar ia melakukan penghormatan jika ia hadir,” ungkap Idris kepada media setempat, dikutip Rabu (10/7/2024).
(Budis)