BANDUNG,TM.ID: Setelah menghadapi tantangan berat dan tertunda oleh situasi pandemi selama 3 tahun, Mixi Mime Festival kembali hadir di medan seni pertunjukan Indonesia. Festival seni pantomim ini akan berlangsung mulai tanggal 11 hingga 17 November 2023 di Layaran Plateaus Eco-Art, Bandung, dengan tema global “Geger Sunya” dan subtema “Manusia dan Sekitarnya.”
“Tema ini mencerminkan siklus perjalanan ruang hidup yang riuh dalam heningnya semesta, menyoroti keberdayaan dan kebertahanan manusia dan seisinya. Kita berada dalam situasi yang kritis dan kompleks, dan Mixi Mime Festival 2023 ingin menanggapi hal ini melalui festival pantomim dengan keberagaman multidisiplin. Selain pertunjukan pantomim, festival ini juga akan melibatkan berbagai medium seni disiplin lainnya sepanjang acara,” beber direktur dan kurator festival Mixi Mime Festival 2023, Wanggi Hoediyatno melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (11/11/2023).
Menurut ia, tahun ini memiliki makna khusus karena sejalan dengan peringatan 16 tahun Imajimime Theater atau Mixi Imaji Mime Theatre pada 11 November 2007. Sebagai inisiator Mixi Mime Festival, teater ini telah menjadi cikal bakal bagi banyak aktor pantomim yang kini tersebar di berbagai ruang independen dan industri seni di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
BACA JUGA: Festival Jajanan Bango 2023 Siap Digelar di Jakarta dan Makassar
Selain itu, Mixi Mime Festival 2023 juga akan memperingati Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada tanggal 16 November. Lebih dari sekadar peringatan, festival ini juga merupakan bentuk sikap dalam kesadaran bertoleransi, terutama terkait kejahatan genosida yang dilakukan oleh penjajahan zionis Israel terhadap warga Palestina. Ini adalah panggilan untuk bersatu dalam kemanusiaan dan mendukung hak hidup dan tanah.
“Dalam rangkaian festival, kita dapat menikmati berbagai program, seperti pertunjukan pantomim dan seni, pameran dokumentasi dan arsip, bincang seni, pemutaran film, lokakarya seni, pasar militan, dan program lainnya. Semua kegiatan ini dikonsentrasikan dalam satu tempat, menciptakan ekosistem yang aman dan nyaman bagi semua orang. Mixi Mime Festival berusaha agar keberlanjutan festival ini dapat menghidupi ruang yang ramah, edukatif, dan dapat diakses oleh semua pihak,” jelasnya.
Festival pantomim ini adalah hasil kolaborasi dengan semangat komunal, melibatkan Pusat Studi Mime Indonesia, Layaran Plateaus Eco Art, Nusalayaran, Bandung Bergerak, Lawang Buku, Siasat Partikelir, Kampoeng Tjibarani, Raws Publishing, dan komunal lainnya.
“Ini adalah wujud kerja sama lintas multidisiplin, sebuah jembatan pertemuan untuk aktivasi, silaturahmi, dan pertukaran pengalaman di antara berbagai disiplin seni,” pungkas Wanggi.***