Minim Program Anak, KPID Sebut Televisi Saat Ini Belum Ideal

program anak
Ilustrasi. (Pixabay)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) menyoroti keadaan stasiun televisi saat ini yang sangat minim akan program anak.

Koordinasi Bidang Isi Siaran KPID, Dipa mengatakan, televisi saat ini masih belum ideal. Sebab, program untuk anak-anak masih sangat terbatas

“Misalkan film anak-anak, biasanya ini terkait dengan rating juga, tetapi walau belum ideal, hampir semua televisi, radio atau tv, ada acara khusus yang ditampilkan khusus untuk anak-anak, film kartun atau kaitannya dengan pendidikan itu ada untuk anak-anak,” kata Dipa, Senin, (25/3/2024).

Dipa menyebut, banyak kreator yang melewatkan peluang agar karyanya bisa dinikmati anak-anak.

Ia juga menjelaskan, kebanyakan program yang kurang ramah untuk anak ada di program film atau live televisi nasional.

BACA JUGA: Manfaatkan Moggot, Kelurahan Rancabolang Berhasil Olah Sampah Organik 2 Ton Per Hari

“Berbeda dengan televisi, kalau ditanya tauangan seperti apa, kalau kurang ramah anak itu biasanya ada di program film atau live tv Nasional, kadang kurang mengindahkan dalam pemilihan bahasa, kemudian termasuk etika juga, kalau dibandingkan dengan media sosial, itu tidak seberapa,” kata dia.

Dipa juga mengklaim bahwa jumlah pelanggaran terkait siaran ramah anak sangat minim. Ia pun membandingan dengan jumlah pelanggaran di media sosial.

“Justru yang terjadi, tayangan-tayangan itu, kita harus membuka mata dengan lebar dan jujur bahwa konten di media sosial dan new media yang lebih banyak melanggar, karena tayangannya tidak mengenal jam tayang,” ujar Dipa.

Ia menyatakan, jumlah pelanggaran oleh radio dan televisi kurang dari lima persen. Saat ini, kata dia, KPID Jawa Barat menemukan pelanggaran tayangan hanya berjumlah empat hingga sepuluh.

“Kan tidak banyak kalau dibandingkan dengam banyaknya televisi dan radio, jadi saya pikir sekali lagi, bahwa di televisi dan radio sudah cenderung aman, yang tidak aman itu di media sosial dan new media, itu perlu diregulasi supaya adanya pentiaran berkeadilan, televisi dan radio di awasi KPI nah media sosial siapa yang mengawasi,” pungkasnya.

(Rizky Iman/Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Terkait Kasus Dugaan Suap PAW, KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Ciwalk Bandung
Tempat Liburan Akhir Tahun yang Beda di Bandung
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat!
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.