BANDUNG,TM.ID : Michelin Indonesia baru-baru ini mengumumkan komitmennya untuk mengembangkan dan memproduksi ban kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan melalui penggunaan bahan-bahan berkelanjutan hingga 100 persen pada tahun 2050.
Menurut perusahaan, langkah ini merupakan upaya mendukung komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol pada tahun 2060.
Presiden Direktur Michelin Indonesia, Sai Banu Ramani, mengatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk mengintegrasikan bahan-bahan berkelanjutan dalam pengembangan ban dengan tetap mempertahankan kinerja dan meminimalkan dampak lingkungan di setiap tahap siklus hidup, mulai dari desain, produksi, pengangkutan, penggunaan, hingga daur ulang.
“Kami yakin dengan membawa pendekatan ‘All-Sustainable’ yang tertanam dalam strategi Michelin Grup melalui pengembangan yang seimbang antara people, profit, dan planet, kami dapat berkontribusi lebih terhadap pemberdayaan dan pelestarian lingkungan serta memenuhi harapan para pelanggan kami,” kata Ramani.
Michelin juga akan menerapkan inovasi dan teknologi yang berkelanjutan untuk ban kendaraan listrik untuk mengakomodasi empat kualitas esensial ban yang dikhususkan bagi kendaraan listrik, antara lain umur pakai ban, indeks beban yang lebih besar, hambatan gulir, dan tingkat kebisingan yang rendah.
BACA JUGA: Kendaraan Listrik MG4 EV Ikut Ramaikan PEVS 2023 di JIE Expo Kemayoran
Insinyur dukungan teknis untuk konsumen Michelin Indonesia, Mochammad Fachrul Rozi, menambahkan bahwa Michelin merancang ban mobil listrik dengan teknologi yang lebih maju untuk mengoptimalkan performa kendaraan listrik.
“Jangkauan tempuh baterai, kesunyian dalam kabin, dan usia pakai ban akan dioptimalkan dengan tetap mempertahankan tingkat keamanan dan kenikmatan berkendara,” kata Fachrul.
Selain itu, Michelin juga memberikan pesan untuk para pemilik mobil listrik agar merawat ban secara konsisten agar umur pakai ban lebih panjang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain mengecek tekanan angin secara teratur sesuai dengan rekomendasi pabrikan, tidak menggunakan semir ban berbahan dasar minyak bumi atau kimia, serta memeriksa kondisi keseluruhan ban secara berkala untuk memastikan tidak ada sobekan atau kerusakan pada dinding ban dan alur ban masih layak digunakan.
Dengan langkah ini, Michelin Indonesia berharap dapat berkontribusi lebih terhadap pemberdayaan dan pelestarian lingkungan serta memenuhi harapan para pelanggan.
(Budis)