TASIKMALAYA, TEROPONGMEDIA.ID — Seluruh tahapan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya hampir rampung dilaksanakan KPU Kabupaten Tasikmalaya. Tahapan terakhir yang dilaksanakan yakni rekapitulasi suara Pemungutan Suara Ulang (PSU) di tingkat Kabupaten Tasikmalaya yang digelar pada Kamis 24 April 2025 kemarin.
Pada pelaksanaan PSU ini, lanjut Ami, jumlah surat suara sah sebanyak 886.782 suara. Kemudian jumlah surat suara tidak sah 13.457 suara. Adapun untuk jumlah partisipasi pemilih yang datang ke TPS di PSU, ada 900.239 pemilih dari 1,4 juta pemilih yang sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Kita tepat waktu dapat menyelenggarakan PSU ini sebagaimana amar putusan MK,” kata Ami, Jumat 25 April 2025.
Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Tasikmalaya, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Cecep Hamzah, mengakui adanya penurunan tingkat partisipasi pemilih di PSU, sebesar 5 persen.
“Kami mengakui adanya penurunan tingkat partisipasi pemilih dalam penyelenggaraan PSU ini, diangka kurang lebih 5 persen, yakni 63,4 persen, dibandingkan Pilkada serentak sebesar 68 persen,” terang Cecep.
Cecep menjabarkan, angka penurunan tingkat partisipasi pemilih 5 persen tersebut, dari jumlah surat suara yang tidak terdistribusi yang hampir mencapai 121.822 surat suara. Adapun untuk item-item yang tidak terdistribusi ini, terang Cecep, antara lain, karena pemilih meninggal dunia, pindah domisili, tidak dikenal, pindah memilih dan yang kembali karena orangnya tidak ada.
“Sehingga tidak terdistribusi itu di angka 121.822 surat suara. Sementara yang terdistribusi itu ada 1.297.094 surat suara. Dari yang terdistribusi saja, yang hadir ke TPS itu sekitar 900.239,” jelas Cecep.
Baca Juga:
Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Hibah, Pemkab Tasikmalaya Hargai Kinerja APH
Partisipasi Pemilih PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya Turun 5 Persen
Jadi sekitar 300.000 pemilih yang tidak hadir ke TPS, plus yang 121.822 yang tidak terdistribusi surat suara. Adapun faktor atau indikator lain penurunan tingkat partisipasi pemilih itu pasca dua Minggu setelah lebaran hari raya idul fitri biasanya masyarakat yang bekerja diluar daerah sudah kembali bekerja ke luar kota.
“Dan tentu ini menjadi faktor lainnya, selain faktor yang tidak terdistribusi. Berarti yang 300.000 itu masuk ke pemilih yang ikut atau bekerja di luar kabupaten,” kata Cecep.
“Bagi kami tentu berhasil dengan waktu dua bulan, kemarin mungkin 68 persen di Pilkada serentak 2024, sekarang yang dua bulan secara masif KPU melaksanakan sosialisasi dalam kondisi efisiensi,” pungkas Cecep. (Doel/Usk)