Menuju Net Zero Emission 2060: Indonesia Pacu Transisi Energi di Tengah Gejolak Geopolitik

Penulis: distopia

Net Zero Emission
Pakar Energi Nasional asal Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Prof Mukhtasor. (Teropong Media)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

SURABAYA, TEROPONGMEDIA.ID — Indonesia sedang gencar melakukan transisi dan swasembada energi. Pemerintah menargetkan dapat memenuhi Net Zero Emission (NZE) pada Tahun 2060.

Pakar Energi Nasional asal Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Prof Mukhtasor mengatakan, transisi energi sebenarnya bukan hal baru, termasuk di Indonesia.

Menilik sejarahnya, transisi energi sudah dilakukan sejak 200 tahun yang lalu. Dulu orang menggunakan energi yang bersumber dari kayu atau arang. Namun karena kebutuhan meningkat pesat daripada ketersediaan barang, maka dibutuhkan sumber energi yang lebih murah.

“Maka orang lebih perpairing pada batubara dan sekitar abad 19 penggunaan batubara meningkat,” katanya saat menjadi narasumber di acara Local Media Community (LMC) 2025 dengan tema Menavigasi Transisi dan Swasembada Energi: Peran dan Peluang Media Lokal di Surabaya, Selasa (5/2/2025).

Jadi sebenarnya transisi energi sudah dilakukan sejak lama. Hanya saja sekarang berganti sumbernya dari batubara ke renewable, yakni energi yang tersedia oleh alam dan bisa dimanfaatkan secara terus-menerus.

Namun, transisi energi juga sangat terkait dengan geopolitik. Isu renewable tidak bisa dilepaskan dari isu global tersebut.

“Di zaman energi fosil itu hanya beberapa di negara yang punya minyak dan batubara, sedangkan di renewable sekarang secara praktis dari manapun bisa menyediakan energi. Tetapi energi ini yang bisa membuatkan hanya negara-negara tertentu,” ungkapnya.

Situasi tersebut yang justru menimbulkan keseimbangan. Teknologi pengolahannya hanya dimiliki negara-negara tertentu, sedangkan yang lain memiliki sumber daya alamnya.

Sementara di era renewable semua negara bisa berpeluamg membuat menciptakan energi. Akan tetapi untuk menuju itu membutuhkan teknologi.

Negara-negara yang memiliki teknologi untuk menciptakan energi renewable yang menguasai. “Mereka itu harus mengembangkan lebih dulu teknologinya lalu teknologi itu diubah menjadi industri. Industrinya di prototiping sampai terbukti, lalu sudah terbukti narasi itu dibaca demikian rupa,” katanya.

BACA JUGA: Indonesia Butuh Swasembada Energi, Biomassa dari Limbah Pertanian Bisa Gantikan Bahan Bakar PLTU

Indonesia sebenarnya sudah mengantisipasi hal tersebut sejak 20 tahun yang lalu. Undang-undang 30 Tahun 2007 tentang Energi telah mendorong supaya industri dalam negeri berkelanjutan untuk bisa tumbuh. Harapannya, teknologi energi renewable bisa meningkat.

“Tapi yang terjadi ini adalah kita dipaksa beli dari luar, maka kita jadi pasar dan industrinya manufaktur anjlok, itu kira-kira situasinya,” kata dia.

Mukhtasor lantas mengungkapkan, sebenarnya negara-negara masih memikirkan keterjangkauan dalam hal energi. Kondisi itu terlihat saat Eropa yang ingin transisi dari fosil ke terbarukan terbentur dengan harga gas ketika Rusia dan Ukraina berkonflik.

“Ada masalah berat, ada masalah pasokan gas, maka Eropa balik lagi ke batubara atau fosil. Ini menandakan sebenarnya soal keterjangkauan harga. Ini satu kunci dan publikasi-publikasi dari internasional, energi agency sesungguhnya di seluruh dunia itu masalah keterjangkauan harga menjadi penting sekali. Karena harga-harga meroket harga naik,” katanya.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
yashica_fx-d_serial_253099_202206261202
Yashica FX-D: Kamera Retro Kekinian yang Bikin Feed Instagram Makin Estetik
Ikan Kiamat
CEK FAKTA: Penampakan Ikan Kiamat Gegerkan Dunia
01hvagq5dvh980myy2j6
Kayla Harrison Dihujani Tuduhan Steroid, Reaksinya Bikin Publik Terdiam!
masuk sekolah jam 6 pagi-1
Ini Respon Wamendikdasmen Soal Masuk Sekolah Jam 6 Pagi
Persebaya Rekrut Gali Freitas, Risto Mitrevski, dan Koko Ari Araya
Persebaya Rekrut Gali Freitas, Risto Mitrevski, dan Koko Ari Araya
Berita Lainnya

1

Suasana Asri di Pesawahan Kaki Gunung Malabar

2

Mahasiswa UNIBI Antusias Ikuti Creative Workshop JNE dan Siap Berkarya di JNE Content Competition: Inspirasi Tanpa Batas

3

Farhan Ingatkan Warga Potong Hewan Kurban di RPH Agar Sesuai Syariat

4

Mulai Juli 2025, Jam Masuk Sekolah di Jawa Barat Ditetapkan Pukul 06.30 WIB

5

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!
Headline
Korban pencabulan guru ngaji garut
Polres Garut Buka Posko Pengaduan Korban Pencabulan Guru Ngaji, Hubungi Nomor Ini!
pencarian korban longsor cirebon
Pencarian Hari Keenam: 4 Korban Longsor Cirebon Belum Ditemukan, Tim Pencari Dihantui Longsor Susulan
Creative Workshop JNE Content Competition
Creative Workshop JNE Content Competition "Inspirasi Tanpa Batas" Disambut Semangat Mahasiswa Universitas Bhakti Kencana
Masa Depan Beckham Putra di Persib Akhirnya Terjawab 
Masa Depan Beckham Putra di Persib Akhirnya Terjawab 

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.