JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Pemerintah berencana menutup keran impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura.
Bahlil menjelaskan bahwa saat ini impor BBM RI dari Singapura mencapai 54 persen dari jumlah Keseluruhan impor.
Langkah menahan impor ini dilakukan karena harga Singapura kurang kompetitif apabila dibandingkan dengan BBM dari Timur Tengah.
“Kami mulai berpikir bahwa kami akan mengimpor minyak dari negara lain, bukan dari negara Singapura,” kata Bahlil, Sabtu (10/5/2025).
Bahlil menyebutkan, Singapura merupakan negara yang tidak dianugerahi cadangan minyak melimpah. Namun, anehnya, Indonesia membeli minyak dari negara itu. Pasar ekspor BBM Singapura ke Indonesia bisa menembus 34 persen dari total produksi.
Namun, Bahlil membandingkan harga BBM yang diimpor dari Singapura dengan yang diimpor dari Timur Tengah. Pihaknya menemukan harga bahan bakarnya sama. Padahal secara geografis, letak Singapura lebih dekat ketimbang Timur Tengah terhadap Indonesia.
Baca Juga:
Bukan Capres, Ini Ambisi Politik Bahlil di Pemilu 2029!
Bahlil Ingatkan Kader Lakukan Konsolidasi dari Tingkat Provinsi Maupun Desa
Oleh karena itu, Bahli menilai Indonesia sebaiknya mengimpor BBM dari negara-negara yang memang dikenal sebagai produsen minyak dunia.
Dalam rangka mengalihkan impor BBM dari Singapura ke Timur Tengah, pemerintah mulai membangun dermaga -dermaga yang mampu menampung kapal impor yang lebih besar.
Selama ini, ompor BBM dari Singapura menggunakan kapal yang berukuran lebih kecil.
“Itu salah satu alasan kami membangun yang lebih besar, supaya satu kali angkut (BBM).Maka pelabuhannya yang diperbesar, kedalamnnya juga harus dijaga,” ujarnya. (Agus Irawan/Usk)