BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan yang digagas pemerintah mendapat sambutan positif dari para pengembang rumah subsidi hingga pemilik toko material bangunan di Jawa Barat.
Mereka menilai subsidi bunga sebesar 5 persen yang diberikan pemerintah mampu menurunkan biaya pinjaman modal dan mendorong pertumbuhan sektor perumahan sekaligus ekonomi daerah.
Salah seorang pemilik toko bangunan di Cirebon, Yasin, mengaku tertarik memanfaatkan KUR Perumahan untuk memperkuat permodalan usahanya.
“Saya siap ikut memanfaatkan KUR Perumahan ini. Program ini sangat tepat waktunya,” ujarnya saat berdialog dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Hotel Crowne Plaza, Kota Bandung, Jumat (19/9/2025).
Baca Juga:
Catat, Pemerintah Siap Luncurkan 75.000 Rumah Subsidi Hingga Akhir 2025
Pemerintah Tambah Kuota Rumah Subsidi Khusus Buruh, Jadi 50 Ribu Unit!
Hal serupa disampaikan Ita, pengembang rumah subsidi asal Garut. Dirinya menyebut, bantuan kredit ini akan mempercepat target pembangunan rumah murah bagi masyarakat.
“Tahun ini saya membangun 213 rumah subsidi di Garut. Dengan KUR Perumahan, saya ingin tahun depan bisa membangun hingga 500 unit,” ucapnya.
Menurut Ita, kemudahan akses kredit dengan bunga rendah sangat membantu pengembang.
“Harapannya proses perbankan bisa lebih cepat dan syaratnya dipermudah,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri PKP, Maruarar Sirait, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Bank Mandiri, asosiasi pengembang, serta para pelaku usaha yang antusias mengikuti program ini. Dirinya menyebut, KUR Perumahan senilai Rp130 triliun merupakan terobosan besar dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Program ini belum pernah ada sejak Indonesia merdeka. Presiden Prabowo benar-benar pro rakyat. Selain rumah subsidi, ada juga kebijakan pembebasan BPHTP, BPG gratis, hingga perpanjangan insentif PPN DTP sampai Desember,” tegasnya.
Ara sapaan akrabnya menilai, keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh sinergi semua pihak. Dari hasil pantauannya, pola interaksi dalam sosialisasi berjalan baik karena melibatkan pemerintah, perbankan, developer, hingga UMKM.
“Saya lihat dialog berjalan bagus. Peserta bisa langsung bertanya manfaat dan syarat-syaratnya. Sosialisasi harus masif supaya rakyat makin paham dan memanfaatkannya,” ujarnya.
Ara juga optimistis KUR Perumahan akan memperluas kesempatan kerja, menyerap tenaga kerja sektor konstruksi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau prosesnya cepat, penyaluran kredit ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membuat lebih banyak keluarga bisa memiliki rumah layak huni,” katanya.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Henry Panjaitan, memastikan pihaknya siap menyalurkan KUR Perumahan. Dirinya mencatat lebih dari 600 peserta hadir langsung dan 1.200 lainnya mengikuti secara daring dalam kegiatan sosialisasi tersebut.
“Kami yakin dengan sosialisasi yang masif dan melibatkan mitra, penyaluran KUR Perumahan bisa meningkat hingga akhir tahun,” ujarnya.
(Kyy/_Usk)