Serangan Tomcat Berbahaya, Ternyata Begini Siklus Hidupnya!

Penulis: Anisa

mengobati gigitan tomcat-8
(AAG Pest Control)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tomcat berkembang biak di dalam tanah di tempat-tempat yang lembap, seperti di galengan sawah, tepi sungai, daerah berawa, dan hutan. Telurnya terdapat di dalam tanah, begitu pula larva dan pupa hidup dalam tanah. Setelah dewasa (menjadi kumbang) barulah serangga ini keluar dari dalam tanah dan hidup di tajuk tanaman.

Siklus hidup kumbang dari sejak telur diletakkan hingga menjadi kumbang dewasa sekitar 18 hari, dengan perincian tahap telur 4 hari, larva 9 hari, dan pupa 5 hari. Kumbang bisa hidup hingga 3 bulan. Seekor kumbang betina dapat meletakkan hingga 100 butir telur.

Bahaya Racun Tomcat

Ada yang menyebut bahwa pederin 15 kali lebih beracun daripada bisa kobra. Produksi pederin dalam tubuh tomcat tergantung pada keberadaan bakteri Pseudomonas sp. yang bersimbiosis dalam tubuh kumbang betina. Pederin bersirkulasi dalam darahnya, sehingga bisa terbawa sampai ke keturunannya (telur, larva, pupa, dan kumbang).

Namun, Tomcat betina yang mengandung bakteri akan menghasilkan lebih banyak pederin daripada tomcat yang tidak memiliki bakteri simbion dalam tubuhnya.

Cara Mengatasi Serangan Tomcat

Mematikan Lampu

Mematikan lampu atau meredupkan lampu akan mengurangi kedatangannya ke rumah. Tomcat tertarik pada cahaya, sehingga langkah ini bisa efektif untuk mengurangi jumlah serangga yang datang.

Menutup Pintu dan Jendela

Pintu dan jendela perlu kita tutup rapat-rapat agar Tomcat tidak masuk ke rumah. Selain itu, penggunaan kasa nyamuk juga bisa membantu menghalangi masuknya kumbang.

Hindari Kontak Langsung

Hindari duduk atau berbincang di bawah lampu yang banyak didatangi Tomcat. Jika ada Tomcat menempel pada tubuh atau pakaian, jangan memegangnya atau membunuhnya. Usir kumbang tersebut dengan hati-hati menggunakan potongan kertas.

BACA JUGA: Tips Efektif Membasmi Tomcat, Auto Hempas!

Segera Bilas Jika Terkena Cairan

Jika cairan tidak sengaja terkena kulit, segera bilas dengan air sabun beberapa kali. Begitu juga jika cairan tersebut menempel pada baju atau seprei, segera cuci. Gejala biasanya muncul 24 jam setelah kulit terkena cairan. Jika gejalanya parah, segera kunjungi dokter.

Jadi itu merupakan perkembangan habitat dari serangga ganas ini, semoga artikel ini bermanfaat untukmu!

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250626_235541_WhatsApp
Resmi Digelar, Festival Permainan Rakyat Jawa Barat Berlangsung Meriah
Fetty Anggrainidini
Fetty Anggrainidini: Tata Kelola Anggaran Daerah Harus Transparan dan Berpihak pada Kepentingan Publik
Pajak Toko Online
Pemerintah Susun Aturan Baru, Toko Online di Shopee hingga Tokopedia akan Kena Pajak
Ketua RT melakukan pencabulan
Ngeri! Ketua RT di Tasikmalaya Cabuli Anak di Bawah Umur
mitsubishi xpander ultimate 2025
Mitsubishi Xpander Ultimate 2025 Meluncur, Adopsi Fitur Keselamatan Baru!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

4

Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!

5

Setelah Diresmikan Persib, Alfeandra Dewangga Diminta Bobotoh Untuk Hitamkan Rambut
Headline
Manchester City
Link Live Streaming Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Real Madrid
Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.