Serangan Tomcat Berbahaya, Ternyata Begini Siklus Hidupnya!

mengobati gigitan tomcat-8
(AAG Pest Control)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tomcat berkembang biak di dalam tanah di tempat-tempat yang lembap, seperti di galengan sawah, tepi sungai, daerah berawa, dan hutan. Telurnya terdapat di dalam tanah, begitu pula larva dan pupa hidup dalam tanah. Setelah dewasa (menjadi kumbang) barulah serangga ini keluar dari dalam tanah dan hidup di tajuk tanaman.

Siklus hidup kumbang dari sejak telur diletakkan hingga menjadi kumbang dewasa sekitar 18 hari, dengan perincian tahap telur 4 hari, larva 9 hari, dan pupa 5 hari. Kumbang bisa hidup hingga 3 bulan. Seekor kumbang betina dapat meletakkan hingga 100 butir telur.

Bahaya Racun Tomcat

Ada yang menyebut bahwa pederin 15 kali lebih beracun daripada bisa kobra. Produksi pederin dalam tubuh tomcat tergantung pada keberadaan bakteri Pseudomonas sp. yang bersimbiosis dalam tubuh kumbang betina. Pederin bersirkulasi dalam darahnya, sehingga bisa terbawa sampai ke keturunannya (telur, larva, pupa, dan kumbang).

Namun, Tomcat betina yang mengandung bakteri akan menghasilkan lebih banyak pederin daripada tomcat yang tidak memiliki bakteri simbion dalam tubuhnya.

Cara Mengatasi Serangan Tomcat

Mematikan Lampu

Mematikan lampu atau meredupkan lampu akan mengurangi kedatangannya ke rumah. Tomcat tertarik pada cahaya, sehingga langkah ini bisa efektif untuk mengurangi jumlah serangga yang datang.

Menutup Pintu dan Jendela

Pintu dan jendela perlu kita tutup rapat-rapat agar Tomcat tidak masuk ke rumah. Selain itu, penggunaan kasa nyamuk juga bisa membantu menghalangi masuknya kumbang.

Hindari Kontak Langsung

Hindari duduk atau berbincang di bawah lampu yang banyak didatangi Tomcat. Jika ada Tomcat menempel pada tubuh atau pakaian, jangan memegangnya atau membunuhnya. Usir kumbang tersebut dengan hati-hati menggunakan potongan kertas.

BACA JUGA: Tips Efektif Membasmi Tomcat, Auto Hempas!

Segera Bilas Jika Terkena Cairan

Jika cairan tidak sengaja terkena kulit, segera bilas dengan air sabun beberapa kali. Begitu juga jika cairan tersebut menempel pada baju atau seprei, segera cuci. Gejala biasanya muncul 24 jam setelah kulit terkena cairan. Jika gejalanya parah, segera kunjungi dokter.

Jadi itu merupakan perkembangan habitat dari serangga ganas ini, semoga artikel ini bermanfaat untukmu!

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Paula Verhoeven
Paula Verhoeven Ajak Kiano Bermain di Playground
Rieke Diah Pitaloka
Rieke Diah Pitaloka Desak KPPU Rilis Data Impor Gula 10 Tahun Terakhir
Metode belajar matematika anak paud
Seperti Apa Metode Belajar Matematika untuk Anak PAUD?
Eks Asisten Paula
Eks Asisten Bongkar Tabiat Paula Verhoeven Soal Bon Belanja
Direktur Utama (Dirut) PT LEN Industri (Persero) Bobby Rasyidin, Mobil Maung Pindad
5.000 Unit Mobil Maung Ditarget Rampung Akhir Tahun Ini
Berita Lainnya

1

Cek Fakta : Kloning Babi dan Sapi di China?

2

Sampah Makanan Bergizi Gratis akan Diolah jadi Pupuk

3

Bikin Macet, Paku Bumi Jatuh di Jalan Buah Batu - Soekarno Hatta Bandung

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

CSIIS Ungkap Tom Lembong Penghancur Industri Gula Nasional
Headline
AMSI Jabar Pelatihan Cek Fakta 1
Amsi Jabar Gelar Pelatihan Cek Fakta, Hindari Menguatnya Mis-informasi Jelang Pilkada
Jorge Martin Kuasai Sirkuit Phillip Island
Jadi yang Tercepat di Sirkuit Sepang, Jorge Martin OTW Juara MotoGP 2024
timnas Indonesia
27 Pemain Timnas Indonesia Dipanggil Jelang Laga Versus Jepang dan Arab Saudi, 2 Pemain Absen
Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat
BMKG Sebut Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat