BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Tomcat atau semut semai adalah serangga kecil sejenis kumbang yang terkenal karena racunnya. Meski ukurannya kecil, serangan tomcat dapat menyebabkan iritasi kulit yang cukup parah.
Berbeda dengan serangga lainnya yang biasanya hanya menyebabkan bentol, kontak dengan racun tomcat dapat mengakibatkan dermatitis kontak. Selain itu, mengobati gigitan tomcat juga harus hati-hati tidak bisa sembarangan.
Ciri-Ciri Serangga Tomcat
Mengetahui ciri-ciri tomcat sangat penting agar dapat menghindari kontak dengan serangga ini. Berikut beberapa ciri khas tomcat: Tomcat memiliki tubuh kecil dengan panjang sekitar 7-8 mm. Bentuk tubuhnya menyerupai pesawat tempur dengan ujung yang runcing. Kepala tomcat berwarna hitam dengan toraks berwarna oranye atau merah di belakang kepala.
Tubuhnya sebagian besar berwarna hitam metalik dan oranye. Serangga ini memiliki sayap mengilap yang tersembunyi, karena tomcat dapat terbang. Lalu, serangga ini mempunyai empat capit tajam di bagian atas kepala dan muka.
Tomcat biasanya hidup di dekat saluran drainase dan aliran air. Selama musim hujan atau banjir, tomcat sering berpindah ke tempat yang lebih kering. Serangga kecil berwarna belang hitam-oranye ini tersebar luas di negara bagian timur Australia dan juga banyak ditemukan di Indonesia.
Gejala Awal Terkena Racun Tomcat
Tomcat sebenarnya tidak menggigit atau menyengat seperti tawon atau lebah. Namun, hanya dengan bersentuhan dengan serangga ini saja bisa memberikan efek pada kulit manusia.
Jika tomcat dipukul atau tergencet, cairan tubuhnya akan keluar. Cairan ini mengandung racun kuat yang disebut pederin. Pederin yang terkena kulit dan mata bisa menyebabkan iritasi serius.
Gejala Kontak dengan Racun Tomcat
- Kemerahan pada Kulit: Ruam merah yang muncul di area kontak.
- Rasa Perih dan Terbakar: Iritasi pada kulit akan terasa panas seperti terbakar.
- Melepuh: Kulit yang terkena bisa melepuh.
- Gatal yang Menyakitkan: Gatal yang sangat menyakitkan akan muncul bersamaan dengan rasa perih.
- Penyebaran Iritasi: Racun dapat menyebar ke bagian tubuh lain, menyebabkan dermatitis di kulit kepala hingga iritasi pada kulit kelamin.
- Risiko pada Mata: Jika racun tomcat terkena mata, kondisi ini bisa menyebabkan peradangan atau konjungtivitis berat.
BACA JUGA: Tips Mengobati Gigitan Tomcat, Jangan Salah Kaprah!
Pada kasus yang lebih parah, penderitanya dapat mengalami gejala seperti demam, muntah, neuralgia (nyeri saraf), dan arthralgia (nyeri sendi).
(Kaje/Budis)