Mozaik Ramadhan

Mengenal Maggot, Si Larva Rakus Penghancur Sampah!

Larva Maggot yang sudah dikeringkan produksi komunitas lingkungan Buruan Sae Kota Bandung. (Foto: Caca/TM)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Maggot menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi sampah organik. Salah satu tempat yang membudidayakan maggot yaitu Buruan Sae, di Gang Andir Kidul 2, RT 05 RW 03, Kelurahan Pakemitan, Kecamatan Cinambo, Kota Bandung.

Masyarakat yang berada di wilayah ini telah berhasil mencapai apa yang disebut dengan zero waste, yaitu bentuk pengelolaan sampah yang fokus pada mengurangi sampah hingga titik nol.

Maggot adalah larva dari spesies lalat yang kerap disebut lalat BSF (black soldier fly) atau lalat tentara hitam dengan nama ilmiah Hermetia illucens.

Lalat BSF merupakan salah satu jenis lalat yang banyak ditemukan di tempat-tempat yang terdapat sampah organik.

Tidak hanya berkontribusi dalam hal kebersihan lingkungan tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi warga setempat.

Faktor penting dalam keberhasilan ini adalah adanya kesadaran dari masyarakat dalam pentingnya memilah sampah sejak dari rumah.

Sampah rumah tangga organik nantinya akan diurai menggunakan maggot, sejenis larva lalat berfungsi untuk menguraikan sampah sisa makanan.

Selain itu, sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomi dijual atau didaur ulang yang nantinya menjadi produk kerajinan tangan yang bernilai. Setiap harinya, rumah maggot ini menerima sampah sebanyak 7 ton per minggu dari masyarakat.

Budidaya maggot ini merupakan salah satu program yang diberikan oleh pemerintah kota untuk mengolah sampah organik peternakan, perkebunan, perikanan dan limbah rumah Tangga.

Hasil budidaya dari maggot ini digunakan untuk pakan peternakan di Buruan Sae tersebut. Terkadang, hasil budidaya ini juga diperjualbelikan untuk masyarakat sekitar yang datang untuk membeli.

Selain itu kotoran maggot atau kasgot dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk tanaman. Hal ini juga menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengurangi tumpukan sampah.

Ratimin (46) salah satu pengelola maggot mengatakan dengan adanya budidaya maggot ini sangat membantu warga dalam membuang sampah.

“Dulu warga membuang sampah rumah tangga dibuang sembarangan, karena mereka bingung harus membuang sisa sampah kemana. Sekarang dengan adanya rumah maggot membuat warga menjadi terbantu, ” ungkapnya.

BACA JUGA: Budidaya Maggot di Sukamiskin Kota Bandung, Apa Fungsinya?

Ratimin (46) juga mengatakan rumah maggot yang berada di Buruan Sae sudah berjalan sekitar satu tahun lebih, selain itu Ratimin berharap dengan dibuatnya rumah maggot, sampah tidak lagi menumpuk.

“Rumah maggot sudah berjalan sekitar satu tahunan lebih, dengan adanya rumah maggot bertujuan supaya tidak terjadi penumpukkan sampah,” ujarnya.

Selain itu warga juga ikut andil dalam pengelolaan, sebelum sampah diberikan untuk diolah di rumah maggot para warga melakukan pemilahan terlebih dahulu. Setelah sampah disetorkan ke rumah maggot, masyarakat memberikan iuran Rp15.000.

Namun, pengelolaan sampah di rumah maggot ini memiliki tantangan tersendiri. Menurutnya, salah satu tantangannya adalah tikus yang kerap kali memakan maggot.

“Tantangan yang dihadapi sejauh ini adanya tikus yang sering memakan maggot, sehingga jumlah maggot menjadi berkurang,” jelasnya.

Terakhir, Ratimin mengungkapkan harapannya untuk pemerintah agar menyediakan fasilitas transportasi untuk mengangkut sampah masyarakat ke rumah maggot dan fasilitas berupa alat pendukung untuk memproses magotisasi.

“Saya berharap pemerintah menyediakan fasilitas transportasi untuk mengangkut sampah, soalnya susah sekarang saya menggunakan motor pribadi yang terkadang motor tersebut mati ketika mengambil sampah. Lalu, saya berharap mendapatkan alat untuk proses magotisasi,” pungkasnya.

 

(MAGANG UINS GD/ Jihan Salsabina-Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Banjir Bekasi
Banjir Bekasi 2025 Terparah dalam 10 Tahun Terakhir, 8 Kecamatan Lumpuh Total
Sunan Kalijaga Sindir Hotman
Sunan Kalijaga Sindir Hotman Paris, 'Mari Kita Jaga Lisan'
Paula Verhoeven
Paula Verhoeven Belajar Ikhlas, Terinspirasi dari Maia Estianty
kpu psu provinsi papua
KPU Perkirakan Anggaran PSU Provinsi Papua akan Lebih Besar
IMG_7312
Waspada Kebakaran Saat Sahur, Diskar PB Kota Bandung Imbau Masyarakat Lebih Teliti
Berita Lainnya

1

Jadwal Imsak Garut Hari Ini

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Pemerintah Lanjutkan Kebijakan Gas Bumi Murah (HGBT), Menuju Swasembada Energi

4

Catat! Ada 'Tilang Syariah' dari Korlantas saat Ramadan

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Pemkab Bandung pajak wisata
Kang DS Minta Pengusaha Wisata Bayar Pajak untuk Membangun Kabupaten Bandung
pendiri-haidar-alwi-institute-hai-r-haidar-alwi-pilpres
Pertemuan Larut Malam Erick Thohir dengan Jaksa Agung Berpotensi 'Membonsai' Kasus Pertamina Patra Niaga
prabowo kabinet merah putih
Prabowo Kumpulkan Kabinet Merah Putih dan Pimpin Taklimat Sore Ini
banjir Jabodetabek
Kemensos Gelontorkan Rp 2 Miliar Untuk Korban Banjir Jabodetabek

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.