Mengenal Keasrian Budaya Lokal Sunda di Kampoeng Kawangi

Penulis: Vini

Kampoeng Kawangi Adat Sunda
Kampoeng Kawangi Adat Sunda. (dok. gmaps)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kampoeng Kawangi atau banyak yang mengenalnya sebagai Kampung Kawangi, ialah sebuah rumah adat Sunda yang menyajikan keasrian lingkungan dan kearifan lokal daerah setempat.

Rumah kampung Kawangi ini berada di Dusun Talun, Desa Pasigaran, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Terdapat tiga keunggulan yang ditawarkan, jika Anda berkunjung ke Kampung Kawangi.

Tiga keunggulan tersebut ialah kuliner Sunda yang lezat, panorama alam yang memukau, dan kebudayaan lokal yang membangkitkan nostalgia.

Rumah ini merupakan contoh klasik rumah panggung yang berada di tengah hamparan sawah seluas sekitar tiga hektar denganberbagai jenis tanaman holtikultura.

Struktur dan Fasilitas

Rumah panggung utama Kampoeng Kawangi berukuran 5×7 meter, sudah lengkap dengan berbagai pernak-pernik dari masa lalu, seperti hawu (tungku tradisional), jamban bambu, alat tumbuk padi, serta pakaian khas Sunda.

Struktur rumah bangunan ini terdiri dari kayu dan bambu, memberikan nuansa nostalgia dan suasana perkampungan yang asri, jauh dari kebisingan kendaraan dan polusi udara.

Di sekitar rumah panggung terdapat halaman luas, sehingga cocok untuk berbagai aktivitas, seperti bermain anak-anak atau kemping.

Selain itu, terdapat kolam ikan yang berisiberbagai jenis ikan, memungkinkan pengunjung untuk memancing dan kemudian memasak hasil tangkapan mereka.

Aktivitas di Kampoeng Kawangi

Pengunjung yang ingin menikmati Kampoeng Kawangi harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Kampoeng Kawangi dapat menampung maksimal 10 orang dalam satu rombongan.

Tempat ini terbuka untuk kunjungan dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB, dan pengunjung tidak perlu membayar biaya masuk. Aktivitas yang bisa Anda lakukan di sini antara lain:

1. Memancing

Kolam ikan yang tersedia memungkinkan pengunjung untuk memancing dan menikmati hasil tangkapan mereka.

2. Pengolahan Padi

Pengunjung dapat melihat dan belajar bagaimana cara mengolah padi hingga menjadi nasi yang bisa dimakan. Jika bertepatan dengan waktu panen, pengunjung bisa ikut serta dalam proses panen padi.

3. Kegiatan Pertanian

Pengunjung bisa belajar menanam dan merawat padi, termasuk kegiatan menyiangi atau membersihkan rumput di sawah.

Kuliner Khas Sunda

Di Kampoeng Kawangi, pengunjung dapat menikmati berbagai hidangan khas Sunda yang segar dan tradisional. Beberapa hidangan yang dapat Anda nikmati yaitu:

  • Ikan dan Ayam Kampung: Ikan hasil tangkapan dari kolam dan ayam kampung segar yang dipotong langsung.
  • Sayuran dan Lalapan: Pengunjung dapat memetik sendiri sayuran dan lalapan yang tersedia.
  • Nasi dari Beras Merah: Berisi sambal mentah dadakan, jengkol goreng, ikan asin panggang, tahu dan tempe goreng, serta tumis genjer dengan oncom.
  • Minuman Tradisional: Teh hangat disajikan dalam poci seng khas zaman dahulu, lengkap dengan cangkir seng bercorak loreng.
  • Makanan Ringan: Sambil menunggu nasi matang, pengunjung dapat mencicipi makanan ringan seperti singkong tabur kelapa atau umbi rebus.

Foto dan Selfie

Kampoeng Kawangi juga menjadi lokasi yang ideal untuk berfoto ria. Pengunjung dapat mengambil foto dengan latar belakang sawah atau fasilitas rumah panggung yang bersejarah.

Selain itu, pengunjung bisa mencoba mengenakan pakaian khas Sunda yang tersedia untuk pengalaman yang lebih autentik.

Akses ke Kampoeng Kawangi

Untuk mencapai Kampoeng Kawangi, pengunjung yang membawa kendaraan harus memarkir kendaraan mereka di pinggir jalan atau menitipkannya di pekarangan penduduk Dusun Talun.

Dari jalan raya yang menghubungkan Tanjungsari dan Cijambu, pengunjung harus berjalan sekitar 150 meter (sekitar 10 menit) menyusuri aliran irigasi dan pematang sawah untuk sampai ke lokasi.

BACA JUGA: Menilik Sejarah dan Ciri Khas Wisata Kampung Adat Ciptagelar Sukabumi

Tujuan mendirikan kampoeng kawangi ini, untuk mengedukasi masyarakat mengenai adat sunda tempo dulu agar tidak tersingkirkan oleh kemajuan teknologi.

Tidak hanya itu, adanya tempat ini juga untuk mempelajari dan menghargai kekayaan budaya Sunda melalui kunjungan ke Kampoeng Kawangi.

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Energi Hijau
Indonesia Teken 3 MoU dengan Singapura, Perkuat Kolaborasi Energi Hijau
wamentan komisaris pupuk indonesia
Wamentan Diangkat Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia
korupsi ekspor CPO
Kasus Korupsi Ekspor CPO, Kejagung Sita Rp11,8 T dari Wilmar Group
pesawat saudia airlines
Saudia Airlines Dapat Teror Bom, Menko Polkam Minta TNI-Polri Usut
sengketa 4 pulau-2
4 Pulau Resmi Kembali ke Aceh, DPR Minta Segera Dibuat Keppres
Berita Lainnya

1

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI

2

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

3

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

4

Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia

5

DJP Jawa Barat Sita 133 Aset Penunggak Pajak Senilai Rp16,69 Miliar
Headline
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.