JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Inovasi layer blockchain muncul sebagai solusi dari permasalahan yang disebut “blockchain trilemma”, yaitu permasalahan skalabilitas, desentralisasi, dan keamanan. Proyek blockchain hanya bisa mengoptimalkan serta menyeimbangkan 2 dari 3 pilar tersebut, sehingga ada satu pilar yang harus dikorbankan. Kendala ini pertama kali ditemukan oleh pendiri Ethereum, Vitalik Buterin.
Layer-2 blockchain adalah lapisan tambahan atau protokol yang dibangun di atas infrastruktur blockchain yang sudah ada atau dikenal sebagai Layer-1. Dengan menggunakan teknologi Layer-2, batasan-batasan pada blockchain Layer-1 seperti Bitcoin dan Ethereum dapat diatasi. Inovasi yang ditawarkan oleh Layer-2 mencakup:
- Skalabilitas yang Lebih Baik: Memindahkan sebagian besar proses transaksi pada lapisan tambahan untuk meningkatkan kapasitas jaringan.
- Biaya Transaksi yang Lebih Rendah: Transaksi diproses di lapisan tambahan sehingga biayanya lebih murah.
- Kecepatan Transaksi yang Lebih Cepat: Proses transaksi dilakukan dengan lebih cepat karena sebagian besar proses dilakukan di lapisan tambahan.
Cara Kerja Layer-2
Proses transaksi pada layer-2 dapat dilakukan melalui dua cara: memprosesnya secara off-chain terlebih dahulu lalu dikembalikan ke layer-1, atau memproses transaksi secara on-chain menggunakan teknik yang lebih kompleks. Dua metode umum yang digunakan adalah Rollups dan Sidechains.
Proyek Layer-2 Terbaik yang Perlu Diperhatikan pada Tahun 2024
1. Arbitrum
Arbitrum adalah proyek Layer-2 inovatif yang menggunakan teknologi rollup untuk meningkatkan skalabilitas dan menurunkan biaya transaksi di jaringan Ethereum. Dengan kemampuan memproses hingga 40.000 transaksi per detik (TPS) dan market cap sebesar $1 miliar, Arbitrum menjanjikan solusi Layer-2 yang menarik.
2. Polygon
Polygon adalah proyek Layer-2 yang menawarkan fitur side chains dan rollups untuk memproses transaksi dengan biaya rendah dan kecepatan tinggi. Dengan kecepatan transaksi mencapai 7.000 TPS dan lebih dari 350.000 pengguna aktif harian, Polygon menjadi pilihan ideal bagi pengembang yang memerlukan transaksi cepat dan biaya rendah.
3. Optimism
Optimism menggunakan rollups optimistik untuk meningkatkan skalabilitas jaringan Ethereum. Dengan kemampuan memproses hingga 4000 TPS dan market cap sebesar $3 miliar, Optimism merupakan proyek Layer-2 yang menjanjikan dengan rencana pengembangan solusi “Superchain” yang diharapkan memajukan komputasi yang dapat diskalakan dan terdesentralisasi secara global.
BACA JUGA: Menilik 4 Inovasi Dunia Kripto di 2024, Potensi Cuan Kakap!
Potensi Penggunaan Layer-2 di Tahun 2024
Berdasarkan Total Value Locked (TVL) pada 2023, proyek Layer-2 mengalami kenaikan yang signifikan, yang menandakan dominasi yang berlanjut di pasar crypto pada 2024. Peluncuran Ethereum Proto-danksharding EIP-4884 diprediksi akan mendorong pertumbuhan TVL dan volume transaksi jaringan Layer-2 seperti Polygon dan Arbitrum. Ini menunjukkan bahwa teknologi Layer-2 akan terus menjadi bagian penting dalam perkembangan ekosistem cryptocurrency di masa mendatang.
(Budis)