BANDUNG,TM.ID: Hubungan kedua negara Israel dan Palestina kian memanas setelah serangan pasukan Hamas pada Sabtu (7/10) lalu.
Serangan militan Palestina, Hamas, ke Israel dilakukan melalui darat, laut, dan udara. Israel menyebut lebih dari 300 orang warga tewas. Israel pun menyatakan perang pada Sabtu (9/10/2023).
Berikut Ekonomi Israel dan Palestina
BACA JUGA : Konflik Palestina-Israel, Kemlu Desak Penyelesaian dari Akar Masalah
Meneropong Ekonomi Israel
Mengutip data Trading Economics melalui cnnindonesia, Produk Domestik Bruto (PDB) Israel mencapai US$522,03 miliar pada 2022. Jumlah itu mewakili 0,23 persen perekonomian dunia.
PDB Israel naik setiap tahunnya, dari US$488,5 miliar (2021), US$413,27 (2020), US$402,4 miliar (2019), dan US$376,6 miliar (2018).
Sementara PDB per kapita Israel tercatat sebesar US$42.594 pada 2022, naik dari US$40.802 pada tahun sebelumnya.
Di tengah kenaikan PDB, inflasi Israel tercatat fluktuatif. Pada Agustus 2023, inflasi mencapai 4,1 persen, naik dari 3,3 persen pada Juli 2023. Sementara pada Juni inflasi mencapai 4,2 persen, 4,6 persen pada Mei, dan 5 persen pada April.
Pada 2022, jumlah penduduk Israel mencapai 9,6 juta orang, naik dari 9,3 juta pada tahun sebelumnya. Melansir situs Kementerian Luar Negeri Israel, industri negara tersebut saat ini didominasi oleh manufaktur.
Berbeda dengan kebanyakan negara maju yang jumlah pekerja di industri tetap stabil atau berkurang pada awal 1990-an, jumlah orang yang bekerja di Israel terus bertambah, dengan lebih dari 25 persen tenaga kerja industri bekerja di bidang manufaktur berteknologi tinggi.
Industri Israel
Dalam dua dekade terakhir, hasil industri Israel telah mencapai kemajuan tingkat internasional di bidang elektronik medis, agroteknologi, telekomunikasi, bahan kimia, perangkat keras dan perangkat lunak komputer, serta pemotongan dan pemolesan berlian.
Meneropong Ekonomi Palestina
Sementara itu, Palestina memiliki PDB sebesar US$19,11 miliar pada 2022, naik dari US$18,11 miliar (2021), US$15,53 miliar (2020), US$17,13 miliar (2019), dan US$16,28 miliar (2018).
Sedangkan, PDB per kapitanya mencapai US$3.095 pada 2022, naik dari US$3.051 pada tahun sebelumnya.
Sementara inflasi Palestina terus meningkat, yaitu 4,9 persen (Agustus 2023), 3,63 persen (Juli 2023), 3,11 persen (Juni 2023), dan 3,86 persen (Mei 2023).
Mengutip laporan Bank Dunia, ekonomi negara berpopulasi 5,4 juta orang itu diperkirakan akan melemah pada tahun ini. Meskipun perekonomian terus meningkat sebesar 4 persen pada 2022, ketegangan di wilayah Palestina dan dampak invasi Rusia ke Ukraina terus menimbulkan risiko penurunan yang signifikan.
Sementara itu, dalam pernyataan resmi Kemenlu mengatakan bahwa perdamaian antara Palestina dan Israel harus segera dicapai. Salah satunya dengan merunut kembali akar persoalan yang menyulut konflik di Gaza.
“Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus diselesaikan, sesuai parameter yang sudah disepakati PBB,”
Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) menyuarakan keprihatinannya atas peningkatan eskalasi konflik antara Palestina dan Israel yang terjadi dalam dua hari terakhir.
(Usamah)