Ada masa ketika diam adalah cara paling jujur untuk bicara. Bukan karena tidak ingin bercerita, tapi karena tak semua rasa bisa dijelaskan. Dalam hidup yang terus berlari, kita sering lupa caranya berhenti. Padahal, berhenti bukan berarti kalah. Terkadang, itu adalah salah satu cara untuk tetap diri ini menjadi waras.
Laut adalah tempat untuk menepi. Di sana, angin tak pernah memaksa untuk bicara. Ombak tak menuntut untuk mengerti. Dan langit, selalu menerima dengan sabar semua tangis dan tawa yang tak sempat diceritakan pada siapa-siapa.
(Raisya Rahma Dwi Oktavia, Universitas Indonesia Membangun)