BEKASI, TEROPONGMEDIA.ID — Di Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terdapat agrowisata kebun melon organik.
Belum lama ini, Camat Cibitung, Encun Sunarto, bersama jajaran pemerintahan desa dan aparat keamanan melakukan kunjungan kerja ke kebun melon modern Melonesia di desa tersebut.
Kunjungan ini menjadi momen penting untuk melihat langsung keberhasilan sistem pertanian modern.
Rombongan yang terdiri dari Camat Cibitung, Kepala Desa Sukajaya, Kepala Dusun, Babinsa, dan Kamtibmas disambut hangat oleh pengelola kebun.
Kebun melon Melonesia sendiri telah terkenal dengan sistem penanaman terstandar yang menghasilkan melon premium, termasuk varietas sweetnet yang terkenal manis dan renyah.
Tak sekadar melihat, Camat Cibitung bahkan turun langsung memetik buah melon dan mencicipinya.
“Rasanya luar biasa, manis dan segar. Ini membuktikan bahwa pengelolaan yang profesional menghasilkan produk berkualitas tinggi,” ujar Encun, antusias, mengutip postingan Instagram Kecamatan Cibitung, Selasa (6/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Camat menyampaikan apresiasi sekaligus harapannya agar model pertanian modern seperti ini bisa dikembangkan di wilayah lain.
“Potensinya sangat besar, apalagi tenaga ahli di sini sudah mumpuni. Saya minta Kepala Desa Sukajaya bisa menyosialisasikan ini ke masyarakat,” pesan Encun Sunarto.
Kunjungan ini diharapkan menjadi pemantik semangat baru bagi pengembangan pertanian berbasis teknologi di Cibitung.
Tak hanya sebagai sentra produksi, kebun seperti Melonesia juga berpotensi menjadi destinasi agrowisata yang menarik di masa depan.
“Kami berkomitmen mendukung penuh inovasi pertanian semacam ini. Selain meningkatkan ekonomi warga, juga bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” kata Encun.
Melon Organik Premium
Kelompok Tani Melonesia di Desa Sukajaya menawarkan pengalaman baru melalui eduwisata kebun melon organik premium.
Pengunjung tak hanya bisa menikmati buah segar, tetapi juga merasakan sensasi memetik langsung dari pohon.
Hafid Faidi, anggota Kelompok Tani Melonesia, menjelaskan bahwa kebun ini menanam dua varietas melon unggulan, Sweetnet dan Okasa F1.
Setiap pot hanya ditanami satu pohon dengan target satu buah melon berkualitas premium per tanaman.
“Alhamdulillah, hasil panen kali ini mencapai lebih dari 300 kilogram. Terima kasih kepada pengunjung yang sudah turut merasakan keseruan wisata petik melon ini,” ujar Hafid, mengutip Antara.
Dibangun di atas lahan seluas 15×20 meter, kebun ini menampung sekitar 700 bibit melon yang ditanam dalam polybag.
Media tanamnya menggunakan campuran serabut kelapa dan pupuk organik, sebuah teknik yang membuat tanaman lebih tahan hama, hemat air, sekaligus menghasilkan buah dengan rasa manis dan tekstur padat.
BACA JUGA
Sekam Bakar dan Tanaman Hias Kota Bogor Tembus Pasar Ekspor ke Belanda
Karawang Tolak Alih Fungsi Lahan Pertanian Demi Swasembada Pangan
Kelompok tani ini bahkan membuka kesempatan bagi pengunjung yang ingin mempelajari teknik budi daya lebih dalam, termasuk membawa pulang bibit untuk ditanam di rumah.
“Kami ingin mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih peduli terhadap pertanian berkelanjutan,” tambah Hafid.
Keberhasilan kebun melon organik ini membuktikan bahwa dengan teknik yang tepat, pertanian perkotaan bisa menghasilkan produk premium sekaligus menjadi sarana edukasi dan rekreasi yang menarik bagi masyarakat.
(Aak)