BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mbah Melan guru TikTok dan Guru Kuswanto mendapat apresiasi dari Presiden Prabowo Subianto dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebagai Guru Dedikatif dalam Anugerah Guru Hebat Indonesia 2024.
Hal ini disampaikan dalam acara Puncak Perayaan Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).
Anugerah ini diberikan pada Mbah Melan guru TikTok dan Guru Kuswanto atas dedikasi keduanya dalam memberikan inovasi, inspirasi, dan semangat tak terhingga bagi pendidikan Indonesia.
Anugerah Guru Hebat Indonesia 2024 diberikan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Mendikdasmen Abdul Mu’ti. Apresiasi yang diberikan yakni plakat, laptop, dan uang pembinaan sebesar Rp100 juta.
Tentang Mbah Melan dan Guru Kuswanto
Melan Achmad atau yang dikenal dengan Mbah Guru Matematika merupakan guru berusia 80 tahun yang mengajar matematika melalui sosial media TikTok.
Berkat dedikasinya banyak siswa lebih mudah mengikuti pembelajaran, meningkatnya nilai matematika di sekolah, hingga diterima di Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).
Sementara Guru Kuswanto adalah guru SD Negeri Kayumpia, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Ia mendirikan gubuk baca bagi anak-anak yang tidak sekolah karena membantu orang tuanya berkebun.
Kesejahteraan Guru
Selain mengapresiasi “Guru Dedikatif”, Prabowo juga mengatakan telah meningkatkan anggaran untuk guru non-ASN, ASN, dan PPPK. Dalam hal ini, guru ASN mendapat tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok. Sementara guru non-ASN nilai tunjangan profesinya ditingkatkan 2 juta per bulan.
Dia juga menyebutkan, pada 2025 terdapat 1.032.666 guru yang bersertifikat pendidik, yaitu 64,4% terdapat peningkatan sebanyak 650 ribu guru bersertifikat baru dibanding 2024.
“Anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan non-ASN naik pada 2025 menjadi Rp 81,6 triliun. Naik Rp 16,7 triliun untuk kesejahteraan guru,” ujar Prabowo.
BACA JUGA: Mulai 2025 Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
Kemudian pada 2025, secara bertahap bagi guru yang belum D4 dan S1, akan diberi bantuan pendidikan untuk melanjutkan studi ke jenjang tersebut.
(Kaje/Usk)