BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gempa bumi dahsyat melanda Myanmar, diperkirakan menelan korban jiwa lebih dari 3.000 orang dan ribuan lainnya luka-luka serta hilang.
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi terburuk yang melanda Myanmar dalam satu abad ini diperkirakan akan melampaui 3.000 jiwa pada Rabu (2/4/2025), karenanya lembaga-lembaga kemanusiaan mendesak negara-negara lain untuk meningkatkan bantuan menjelang musim hujan.
Para korban yang trauma tidur di jalan, dengan bau mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan di kota-kota yang hancur di Mandalay dan Sagaing. Air, makanan, dan obat-obatan sangat terbatas, dan musim hujan dapat terjadi pada bulan Mei.
BACA JUGA:
Pascagempa, Indonesia Kirimkan Bantuan ke Thailand-Myanmar
Tim USAR Indonesia Dikirim ke Myanmar, Bantu Korban Gempa
“Dampak dahsyat dari gempa bumi hari Jumat menjadi semakin jelas dari jam ke jam – ini adalah krisis di atas krisis bagi Myanmar, di mana situasi kemanusiaan sudah mengerikan,” kata Arif Noor, direktur negara Myanmar untuk the Humanitarian Care, dikutip dari The Guardian, Rabu (4/2/2025).
“Tim penyelamat masih mengevakuasi mereka yang terjebak di bawah reruntuhan, dan rumah sakit kewalahan. Bekas luka fisik dan mental dari bencana ini akan berlangsung selama beberapa dekade,” ujarnya.
Orang-orang berdiri di dekat stasiun pemadam kebakaran yang runtuh setelah gempa bumi dahsyat, di dekat episentrumnya, di Sagaing, Myanmar. Mayat-mayat menumpuk di kuburan massal saat Myanmar bergulat dengan jumlah korban gempa.