Mau Lewatin Banjir dengan Mobil? Ikuti Tips Ini sebelum Bertindak!

banjir mobil
(Antara)

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Hujan deras yang mengguyur di pagi hari seringkali menjadi pemicu genangan air tinggi di sejumlah titik, seperti yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat. Tentunya, genangan dengan debit air tinggi sangat berbahaya untuk dilewati kendaraan seperti mobil.

Menerjang banjir secara sengaja memiliki risiko besar, dengan  kemungkinan kendaraan selamat, tetapi bisa berujung pada kerusakan serius.

Jika terpaksa harus melewati banjir, berikut ketahuilah ancang-ancang untuk melewati banjir, agar selamat dan mobil anda tetap aman.

Tips Aman Lewati Banjir dengan Mobil

Melansir berbagai sumber, berikut hal yang perlu diperhatikan sebelum melewati banjir dengan mobil:

1. Perhatikan Ketinggian Air

Semakin tinggi genangan air, semakin besar pula risiko kerusakan. Pastikan banjir yang hendak dilalui tidak menutupi lubang masuk udara kendaraan anda.

Bersabarlah untuk mengamati mobil lain yang menerjang banjir, terutama yang tipe atau ukuran mobilnya serupa dengan kendaraan anda. Ini bisa menjadi referensi yang berguna. Pilihlah rute yang genangannya lebih rendah dan bebas dari hambatan seperti polisi tidur atau jalan rusak. Ketika menerjang banjir, kecepatan konstan sangat penting untuk meminimalkan risiko.

2. Jaga Jarak

Pastikan ada jarak yang cukup antara mobil dan kendaraan di depan. Jika terlalu dekat, lebih baik menunggu sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Jarak yang cukup memberi ruang untuk melaju tanpa terhambat oleh kendaraan di depan yang mungkin memperlambat laju mobil.

BACA JUGA:

Dampak Banjir Bekasi, Netizen Kasihan dengan Puluhan Sapi Terendam Air!

Mobil-Kereta Sulit Melintas, Banjir Kepung Bandara Soetta

3. Gunakan Putaran Mesin Rendah

Mitos yang beredar menyebutkan bahwa saat menerjang banjir, putaran mesin harus tinggi untuk mencegah mesin mati atau agar mobil bisa melawan air yang masuk lewat knalpot.

Namun, tindakan ini justru bisa meningkatkan risiko air masuk ke dalam mesin dan menyebabkan kerusakan lebih parah. Sebaiknya, jalankan mobil dengan putaran rendah antara 1.500-2.000 rpm. Dengan cara ini, jika air masuk ke ruang mesin, kerusakan yang terjadi lebih minimal dibandingkan jika menggunakan putaran tinggi.

4. Ikuti Gelombang

Ketika mobil melintasi banjir, bagian depan mobil akan menabrak air dan menciptakan gelombang. Gelombang ini bergerak maju dan menciptakan celah air yang lebih dangkal di belakangnya.

Sebaiknya, ikuti gelombang air tersebut dari belakang dan jaga agar kecepatan mobil seimbang dengan gelombang. Dengan begitu, akan melintasi genangan air yang lebih dangkal.

5. Hindari Setengah Kopling

Jangan terlalu sering menggunakan setengah kopling saat menerjang banjir. Lepaskan injakan kopling sepenuhnya dan biarkan kopling bekerja dengan baik untuk menggerakkan mobil secara konstan.

Menggunakan setengah kopling terlalu lama dapat menyebabkan kopling terbakar dan meningkatkan putaran mesin yang berisiko merusak komponen lainnya.

6. Matikan Mesin Saat Darurat

Jika kendaraan terjebak di dalam banjir yang lebih dalam dari yang diperkirakan, jangan panik. Periksa apakah kendaraan masih bisa maju atau mulai mengapung.

Bila air sudah melampaui saluran masuk udara atau bahkan kap mesin, segera matikan mesin. Langkah ini dapat mencegah kerusakan lebih lanjut akibat air yang masuk ke dalam mesin (water hammer).

Mematikan mesin lebih awal lebih menguntungkan daripada membiarkan mesin terus berjalan di tengah banjir yang bisa merusak komponen lebih parah.

7. Keringkan Rem

Setelah melewati banjir, piringan rem bisa menjadi basah dan menurunkan kinerjanya. Untuk mengembalikan daya pengereman, jangan langsung menambah kecepatan.

Cobalah untuk mengeringkan rem dengan cara menginjak pedal rem sejenak bersamaan dengan pedal gas selama sekitar 20 detik. Lakukan ini beberapa kali hingga daya pengereman kembali normal.

8. Cek Fluida

Banjir yang menggenangi bagian bawah kendaraan bisa menyebabkan air masuk ke dalam sistem mesin, transmisi, dan rem. Setelah kondisi memungkinkan, segera cek oli mesin, transmisi, dan minyak rem.

Jika oli berubah warna menjadi keruh atau mirip susu, ini menandakan bahwa air sudah tercampur ke dalam fluida tersebut. Gantilah fluida yang terkontaminasi agar tidak merusak komponen mesin lebih lanjut.

Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas, dapat meminimalkan risiko kerusakan pada kendaraan saat menerjang banjir. Namun, jika memungkinkan, hindarilah perjalanan melalui daerah banjir untuk menjaga keselamatan dan kondisi mobil anda.

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
BMKG Sebut Bencana di Indonesia Meningkat
Imbas Pemanasan Global, BMKG Sebut Bencana di Indonesia Meningkat
Ulama
Jelang PSU Tasikmalaya, Tim Advokasi Bela Ulama Tunda Laporan AM
Sarmuchi Festival 2025 - Wali Kota Cimahi Ngatiyana
Meriahnya Sarmuchi Festival 2025 di Kota Cimahi
Penggelapan MBG
Yayasan MBG Dilaporkan Mitra Dapur Kalibata ke Polisi Atas Dugaan Penggelapan
Kabupaten Kuningan bebas BAB Sembarangan
Kuningan Menuju Status ODF 100 Persen, 10 Desa Jadi Percontohan Bebas BAB Sembarangan
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Borussia Dortmund vs Barcelona Selain Yalla Shoot

2

Viral Video Oknum Dokter Kandungan di Garut Lecehkan Pasien Saat USG, Polisi Lakukan Penyelidikan

3

Ulah Komeng Bikin Rapat Paripurna DPD RI Riuh

4

Bawa Indonesia U-17 ke Piala Dunia, Nazriel Alvaro Punya Kans Besar Promosi ke Skuat Senior Persib

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Job Fair Kuningan 2025
Pemkab Kuningan Gelar Job Fair 2025, Sediakan 13.358 Lowongan Kerja
Satpol PP Kota Bandung Telusuri Warga yang Buang Sampah di Cicadas
Satpol PP Kota Bandung Telusuri Warga yang Buang Sampah di Cicadas
Kabar Duka, Pengacara Hotma Sitompoel Meninggal Dunia
Kabar Duka, Pengacara Hotma Sitompoel Meninggal Dunia
Mahasiswa KKN di Gorontalo Terseret Air Bah, 3 Tewas, 7 Selamat
Mahasiswa KKN di Gorontalo Terseret Air Bah, 3 Tewas, 7 Selamat

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.