Masjid Puro Paku Alam Yogyakarta yang Serat akan Sejarah

Masjid Puro Paku Alam
Masjid Puro Paku Alam Yogyakarta, yang masih terjaga keaslian sejarahnya. (Sumber Foto: Tangkap Layar Google Maps)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Masjid Puro Paku Alam merupakan masjid yang berdiri atas instruksi Sri Paku Alam I kepada KRT Natadiningrat atau Sri Paku Alam II, putra pendiri Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubowono I.

Masjid ini terletak di Kauman, Kecamatan Paku Alam, kota Yogyakarta. Masjid Puro Paku Alam menjadi saksi sejarah penting dalam perjalanan Keraton Yogyakarta.

Dalam konteks sejarah, pendirian masjid ini bertepatan dengan Perang Diponegoro pada tahun 1831M. Sri Paku Alam II, yang pada awalnya menjadi adipati merdeka di Kadipaten Paku Alam dan Kadipaten Karang Kemuning, memutuskan untuk mendirikan masjid ini sebagai tindak lanjut instruksi ayahnya.

Pada tanggal 28 April 1831, Belanda mengakui Sri Paku Alam II sebagai penguasa di wilayah seluas 4000 cacah, menggantikan Sri Paku Alam I.

Ini menandai perjanjian politik yang melibatkan kekuasaan Sri Paku Alam II atas Kadipaten Paku Alam dan Adikarto. Sebelum menjadi adipati, KRT Natadiningrat, bersama ayahnya, menjadi tawanan Daendels atas kehendak Sri Sultan HB II.

Sri Paku Alam II, atau KPH Suryaningrat, selain berperan sebagai pemimpin, masyarakat juga mengenalnya sebagai seorang seniman ulung.

Setelah Perang Diponegoro, Paku Alam II aktif dalam seni, menghasilkan karya seni termasuk tarian dan musik. Bahkan, ia memperkenalkan seni musik dan drama terbuka di keraton dan masyarakat Yogyakarta.

Arsitektur Unik

Masjid Puro Paku Alam sendiri memiliki arsitektur yang unik. Awalnya berbentuk segi empat, namun mengalami perluasan dengan tambahan serambi dan halaman masjid.

Di dalamnya, terdapat krepyak, alat pelindung Sri Paku Alam II saat ikut shalat berjamaah, yang kini dapat digunakan oleh siapa saja.

Renovasi masjid dilakukan pada masa Sri Paku Alam VII dan VEI. Prasasti yang terletak di sebelah utara-selatan dan depan pintu masuk timur mencatat waktu berdirinya masjid, pendiri, dan masa perbaikannya.

Masjid ini memiliki keindahan cat kuning, mimbar masjid Keraton, tujuh kipas angin, dan tiga lampu gantung yang menambah estetika ruang.

Masjid Puro Paku Alam bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan. Setiap Ahad pagi, masjid ini menjadi tempat pengajian umum dengan mengundang ustadz terkenal di Yogyakarta.

BACA JUGA: Wisata Religi: Mengenal Letak Makam Wali Songo

Selain itu, Sri Paku Alam II juga meninggalkan pesan untuk menjaga kebersihan masjid, membasuh diri sebelum memasuki area masjid, dan merawat lingkungan sekitarnya.

Masjid Puro Paku Alam yang masih terjaga keaslian sejarah dan nilai-nilai kearifan lokal yang telah diperjuangkan oleh Sri Paku Alam II, dapat menjadi pilihan wisata religi saat buka puasa.

 

(Vini/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
bulu kuduk merinding
Kenapa saat Dingin Bulu Kuduk Merinding? Ini Kata Ahli
Pemprov Jabar Waspadai Potensi Inflasi
Musim Kemarau, Pemprov Jabar Waspadai Potensi Inflasi
lupa email
Cara Kembalikan Akun Instagram yang Lupa Email!
kejagung sita emas antam
Kejagung Sita 1,9 Ton Emas, 7 Kg Lebih Milik 6 Tersangka Korupsi PT Antam
Cara kunci galeri di iPhone-1
Cara Kunci Galeri di iPhone iOS 17 Tanpa Aplikasi!
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Jangan Yalla Shoot, Ini Link Streaming Portugal Vs Slovenia Babak 16 Besar Euro 2024

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Eskalator di Mal PVJ Bandung
Remaja Terjepit Eskalator di Mal PVJ Bandung, Alami Patah Tulang
Uruguay Singkirkan Amerika Serikat dari Copa America 2024
Uruguay Singkirkan Amerika Serikat dari Copa America 2024, Skor 1-0
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024: Selecao das Quinas Menang Adu Penalti
ilmuan jepang
Ngeri, Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Pakai Kulit Hidup Manusia