DOHA,TM.ID – Pelatih Timnas Maroko Walid Regragui memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tim yang diarsitekinya mampu menembus final bahkan bisa jadi juara. Keyakinannya tersebut bukan tanpa alasan, tim raksasa dari benua Eropa seperti Spanyol, Belgia dan Portugal yang diprediksi bisa mencapai partai puncak terpaksa harus angkat kaki lebih cepat akibat keganasan tim yang digawanginya.
“Dalam sebuah konferensi pers, mungkin 3-4 pertandingan lalu, saya ditanya, ‘apakah mungkin kami (Maroko -red) menjuarai Piala Dunia?’ Saya jawab: ‘Kenapa tidak?’,” kata Regragui melansir Antara dalam jumpa pers selepas kemenangan Maroko atas Portugal di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu (10/12) lalu.
“Bermimpi itu gratis, dan tak seorang pun akan memberikannya untuk kami. Tidak juga negara-negara Eropa besar itu, sebab mereka ingin hanya di antara mereka saja yang menjadi juara Piala Dunia,” ujarnya.
Untuk kali pertama Maroko bisa mencapai babak perempat final Piala Dunia 2022. Dimana sebelumnya, tim dari negara Eropa yang selalu menjadi langganan. Tim Maroko Fenomenal dan berhasil menorehkan sejarah di kancah pesepakbolaan dunia.
Maroko akan menghadapi Prancis dalam pertandingan semifinal Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt, Al Khor, Rabu (14/12) besok.
Di atas kertas, Prancis pasti jauh lebih diunggulkan karena statusnya sebagai juara bertahan Piala Dunia. Tapi seperti juga Belgia, Spanyol, dan Portugal, Prancis tidak bisa meremehkan Maroko begitu saja.
Sejak Piala Dunia 2022 bergulir, Maroko boleh dibilang menjadi satu dari tiga negara tuan rumah kedua di Qatar bersama Arab Saudi dan Tunisia. Kedekatan lokasi membuat begitu banyak suporter ketiga negara itu selalu memadati tribun penonton dalam setiap pertandingan Maroko, Arab Saudi, dan Tunisia.
Bahkan, apabila mempertimbangkan betapa sunyinya atmosfer pertandingan Qatar, yang padat penonton tapi nyaris seisi stadion lebih sibuk duduk diam seperti menyaksikan konser musik klasik, rasanya pantas menyebut Maroko kini adalah tim utama tuan rumah Piala Dunia 2022.
Terlebih lagi, satu per satu penonton yang mempertimbangkan sentimen Arab maupun Afrika, akan mendukung Maroko, sebagaimana penikmat sepak bola kebanyakan yang suka melihat tim tak diunggulkan berbicara banyak di sebuah turnamen.
Seperti Regragui bilang, segalanya mungkin dan bermimpi adalah sesuatu yang seharusnya tidak dikenai tarif alias gratis, Maroko berhak untuk bermimpi mengalahkan Prancis dan mencapai partai puncak Piala Dunia 2022 apabila semesta mendukung Rabu (14/12) malam esok.
Namun yang jelas, apa yang sudah diraih oleh Maroko di Qatar sejauh ini adalah pencapaian bersejarah dalam negara di pesisir utara benua Afrika itu dan Regragui jelas punya andil besar atas itu semua.
(Budis)