BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Lagu “Perayaan Mati Rasa” karya Umay Shahab menjadi karya seni penuh emosional lewat perpadudan antara lirik dan musik yang indah. Makna lagu Lagu Perayaan Mati Rasa pun begitu mendalam tentang rasa kehilangan yang merupakan puncak ketulusan rasa cinta.
Lirik lagu ini menggambarkan perjalanan emosional seseorang yang sedang mengalami kehilangan dan bagaimana mereka merayakan kesedihan serta mati rasa dalam menghadapi kepergian orang yang dicintai.
Berikut interpretasi makna lagu Perayaan Mati Rasa karya Umay Shahab melalui liriknya
1. Kehilangan dan Keberartian Pulang
Kala mata t’lah menghunuskan
Arti pulang jadi hal yang berarti
Lagu ini menggambarkan betapa tajam dan menyakitkan kesadaran itu, bahwa pulang bukan hanya kembali ke tempat asal tetapi juga kembali ke hati dan jiwa yang damai.
Ini adalah refleksi dari betapa pentingnya tempat dan orang-orang yang kita anggap sebagai rumah.
2. Melepas dengan Sederhana di Tengah Perayaan Mati Rasa
Dan ku harus melepasmu
Dengan sederhana di tengah
Gempitanya perayaan mati rasa
Melepaskan seseorang yang dicintai adalah salah satu tindakan paling sulit yang harus dilakukan. Umay menggambarkan pelepasan ini dilakukan dengan kesederhanaan, meskipun di tengah-tengah “gempita” perasaan mati rasa.
Gempita ini menggambarkan hiruk-pikuk emosional yang dirasakan, namun kesederhanaan dalam pelepasan menunjukkan ketulusan cinta yang ada di dalamnya.
3. Kepergian Sang Mentari
Bila waktunya langit memanggilmu
Pulang, wahai mentari
Jangan kau risau
Semesta bersamamu
Menggunakan metafora “mentari” untuk menggambarkan orang yang pergi. Mentari melambangkan cahaya, kehidupan, dan energi.
Kepergian mentari yang dipanggil oleh langit menunjukkan panggilan alam yang tak terelakkan. Namun, ada jaminan bahwa semesta akan selalu mendampingi mereka yang pergi, memberikan rasa tenang dan ikhlas.
4. Tangisan dan Kenangan Masa Lalu
Biarkan rebah pada tangisku
Raga, rasa kita yang lalu
Melepas itu caraku mencintaimu
Melepaskan seseorang tidak berarti berhenti mencintai mereka tetapi justru sebaliknya, menunjukkan cinta yang paling murni.
Mengizinkan tangisan dan rasa sakit itu ada adalah cara untuk menghormati kenangan dan perasaan yang pernah ada.
5. Asa yang Tetap Hidup
Masih nyala dalam dekapku
Semua asa yang kita rengkuh
Dan tertatih dia mencari hatimu
Lagu ini juga menggambarkan bagaimana kenangan tersebut tetap terjaga dalam hati dan meskipun langkah mereka mungkin tertatih, semangat untuk menemukan makna dan cinta tetap ada.
6. Retakan dan Mati Rasa
Dengan lembut retakkan semua
Yang kaumau dan rayakan mati rasa
Retakan lembut pada harapan dan impian menunjukkan bagaimana kenyataan pahit diterima dengan hati terbuka. Merayakan mati rasa adalah cara untuk menghadapi luka dan kesedihan dengan penerimaan penuh, menunjukkan kekuatan dalam kerapuhan.
7. Berlayar Menemukan dan Kehilangan sebagai Saksi
Biar aku berlayar (‘tuk menemukanmu)
Ke mana pun ku pergi,
Kehilangan ini (menjadi saksi)
Hanya namamu doaku
Hanya namamu doaku
Metafora lirik Berlayar di sini adalah untuk perjalanan hidup mencari makna dan kedamaian setelah kehilangan.
Kehilangan menjadi saksi betapa dalam cinta yang dirasakan. Meskipun perjalanan membawa ke berbagai tempat, doa dan ingatan tentang orang yang pergi tetap hidup dalam hati.
Lirik ini menunjukkan ketulusan dan kedalaman perasaan yang tak lekang oleh waktu.
Kesimpulan Makna lagu Perayaan Mati Rasa
Makna lagu Perayaan Mati Rasa berhasil menyampaikan esensi dari perasaan kehilangan dan cara menghadapinya dengan ketulusan dan cinta.
Melalui lirik yang penuh kejujuran dan keindahan, lagu ini mengajak pendengarnya untuk merayakan rasa mati rasa sebagai bentuk penerimaan dan pelepasan, yang pada akhirnya merupakan cara lain untuk mencintai dengan sepenuh hati.
(Dist)