Makna Falsafah Sunda “Miindung ka Waktu, Mibapa ka Zaman”

Penulis: hafidah

Falsafah Sunda
(istockphoto)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam kehidupan masyarakat Sunda, terdapat ungkapan bijak yang sarat makna, yaitu “Miindung ka waktu Mibapa ka zaman”.

Ungkapan Falsafah Sunda ini menggambarkan betapa pentingnya waktu dan zaman dalam perjalanan hidup manusia.

“Miindung” berarti menjadikan laksana ibu, sedangkan “Mibapa” berarti menjadikan laksana bapak. Ungkapan ini mengandung makna bahwa waktu dan zaman, ibarat ibu dan bapak, memegang peranan penting dalam membentuk kehidupan manusia.

Penyebutan “ibu dan bapak” bukan “bapak dan ibu” bukanlah sembarang urutan. Hal ini menunjukkan hierarki nilai yang terkandung dalam ungkapan tersebut.

Waktu, seperti seorang ibu, adalah sumber kehidupan, penyangga, dan tempat bergantung. Zaman, seperti seorang bapak, adalah penentu arah, penuntun, dan pembimbing dalam menjalani kehidupan.

Ungkapan senada lainnya dalam bahasa Sunda adalah “indung tunggul rahayu bapa tangkal darajat”, yang berarti ibu adalah pangkal bagi kesentosaan hidup dan bapak adalah jalan bagi kesejahteraan.

Ada juga ungkapan “indung anu ngandung” (ibu yang mengandung kita dalam rahimnya) dan “bapa anu ngayuga” (bapak yang menanggung-jawabi tumbuh kembang kita).

Ibu dan bapak, keduanya penting dan saling melengkapi, seperti dua sisi dalam satu mata uang.

Falsafah Sunda

“Miindung ka waktu mibapa ka zaman” merupakan falsafah Sunda tentang waktu dan makna zaman. Ungkapan ini mengajak untuk mengenang dan menghormati masa lalu menyadari bahwa waktu dan zaman telah melahirkan dan menjadi perantara atas kehadiran di dunia.

BACA JUGA : Mengenal Tradisi Upacara Ngaruwat Bumi Warga Jawa Barat

Sedangkan zaman berhubungan dengan menyikapi masa kini menyadari situasi dan kondisi kekinian. Serta menemukan arah dan tujuan hidup yang ingin dicapai.

Falsafah ini mendorong untuk tidak hanya hidup di masa kini, tetapi juga untuk belajar dari masa lalu dan merencanakan masa depan.

Dengan memahami makna “Miindung ka waktu Mibapa ka zaman”, dapat menjalani hidup dengan lebih bijaksana, penuh makna, dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

 

(Hafidah Rismayanti/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

5

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.