BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pakar Teknologi Hasil Ternak Universitas Gadjah Mada mengungkap potensi konsumsi daging yang dapat menjaga rasa kenyang lebih lama selama puasa.
Protein daging dan produk peternakan disebut memperlambat pencernaan dan membantu tubuh merasa kenyang lebih lama.
Makan Daging Jaga Stamina Puasa
Dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Edi Suryanto mengungkapkan daging, susu dan telur dapat menjaga stamina tubuh selama berpuasa. Hal ini karena kandungan protein berkualitas dan lengkap dalam bahan-bahan tadi akan membantu memperbaiki dan membangun jaringan tubuh, serta memberikan energi sepanjang hari.
“Selain juga sebagai sumber zat besi dan vitamin B12 terutama daging merah, hati dan produk hewani mengandung zat besi heme yang lebih mudah diserap tubuh dibandingkan zat besi dari tumbuhan,” jelas Edi dalam web Universitas Gadjah Mada yang dikutip Minggu (9/3/2025) .
Konsumsi daging juga akan menjaga rasa kenyang lebih lama. Pasalnya protein daging dan produk peternakan dapat memperlambat pencernaan dan membantu tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga bisa mengurangi rasa lapar saat berpuasa.
Selain itu produk peternakan seperti daging, telur dan susu lanjut Edi juga dapat menjadi sumber lemak sehat yang dapat menjadi sumber energi cadangan selama puasa.
“Bisa membantu menjaga stamina tetapi tetap harus dikombinasikan dengan makanan bergizi lainnya agar tubuh tetap sehat dan bertenaga, yaitu diimbangi dengan sayur, buah, dan karbohidrat kompleks agar tubuh mendapatkan nutrisi yang lengkap,” tegasnya.
Tips Mengonsumsi Daging Selama Puasa
Dia juga memberikan tips mengonsumsi daging yang sehat selama sahur dan berbuka. Saat sahur, Edi merekomendasikan makanan yang memberikan energi tahan lama dan tidak menyebabkan rasa haus berlebihan.
Masyarakat bisa memilih daging tanpa lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, daging sapi tanpa lemak, telur atau sumber protein lengkap yang ringan di perut hingga olahan susu seperti yogurt atau keju dalam jumlah moderat.
Sementara cara memasak yang sehat dengan dikukus, direbus atau dipanggang. Edi tidak merekomendasikan cara digoreng untuk menghindari lemak berlebih dari penggorengan.
Bahan-bahan daging tadi dapat diberi sedikit garam dan bumbu alami untuk mencegah dehidrasi. Porsi yang disarankan Edi untuk sahur adalah daging sekitar 50-100 gram dan perlu keseimbangan dengan karbohidrat kompleks (nasi merah, oat, roti gandum) dan serat dari sayur serta buah.
“Ketika makan sahur perlu dihindari makanan olahan seperti sosis dan nugget yang tinggi natrium, serta daging berlemak dan gorengan,” tegasnya.
Di sisi lain ketika berbuka puasa, Edi menyarankan awalan makanan ringan dan manis agar lambung tidak kaget. Setelah Salat Magrib, lalu mengonsumsi makanan utama yang lebih seimbang.
BACA JUGA:
Lakukan Ini Saat Puasa, Bau Mulut Dijamin Minggat!
Khusus Penderita Asam Lambung, Hindari Minuman Ini Saat Buka Puasa
Pilihan lauk berupa daging yang baik dapat berasal dari ikan dan ayam karena mudah dicerna dan kaya protein, daging sapi tanpa lemak tetapi dalam jumlah sedang dan olahan protein nabati seperti hujan atau tempe juga bisa dikombinasikan.
“Dipadukan saja dengan sayuran rebus atau sup agar lebih mudah dicerna. Porsi berbuka puasa yang disarankan adalah daging sekitar 100-150 gram, sayur, karbohidrat kompleks, dan cukup minum,” ujarnya.
“Tatkala berbuka sebaiknya dihindari makanan berlemak tinggi seperti gulai atau rendang berlebihan, daging olahan dengan banyak vetsin atau pengawet, dan makan terlalu banyak agar pencernaan tidak terganggu,” katanya.
(Kaje/Aak)