KUNINGAN, TEROPONGMEDIA.ID — Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat melalui Tim Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) segera merespon laporan warga Desa Tundagan, Kabupaten Kuningan mengenai serangan macan tutul (Panthera pardus melas) terhadap ternak kambing milik warga.
Dalam penanganan kasus ini, BBKSDA Jabar melakukan koordinasi lintas sektor bersama Kepala Desa Tundagan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan, aparat kecamatan, kepolisian sektor setempat, Koramil Hantaran, Perum Perhutani, BPBD Kabupaten Kuningan, komunitas Patanjala, serta tokoh masyarakat setempat.
Beberapa langkah konkret telah diambil untuk mengatasi konflik satwa liar ini, antara lain:
- Penguatan konstruksi kandang ternak dengan pemasangan kawat berduri
- Instalasi kamera trap untuk memantau pergerakan satwa
- Pelaksanaan ronda malam secara intensif
- Program sosialisasi dan edukasi masyarakat mengenai karakteristik macan tutul, faktor pemicu konflik, serta langkah-langkah mitigasi yang efektif
“Upaya kolaboratif ini kami lakukan untuk menemukan solusi terbaik yang melindungi baik kepentingan warga maupun kelestarian satwa liar yang dilindungi,” jelas perwakilan BBKSDA Jabar dalam keterangan resminya.
BACA JUGA
Macan Tutul Jawa Langka Ditemukan Mati Terjerat di Garut
Dua Kambing Diterkam, BKSDA Sebut Macan Tutul Jawa, Ajari Anak Berburu
Serangan macan tutul di wilayah Kuningan ini mengingatkan pentingnya keseimbangan ekosistem dan perlunya mekanisme penanganan konflik manusia-satwa liar yang komprehensif di wilayah penyangga kawasan konservasi.
(Aak)