BANDUNG,TM.ID: Sejak perilisan pada Kamis (28/9/2023), film Petualangan Sherina 2 telah menjadi perbincangan hangat. Tidak hanya karena alur ceritanya yang menghibur, tetapi juga berkat latar suara yang memukau, terutama lagu “Hari Kita Berdua.”
Sherina Munaf membawakan lagu ini tidak hanya memikat telinga tetapi juga membawa makna yang dalam. Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang makna dan lirik lagu ini yang menggambarkan romantisme Sherina dan Sadam.
Lirik Lagu “Hari Kita Berdua”
Setiap manusia
Yang mencari bahagia
Mengarungi samudaria
Temukan yang s’lalu setia
Di atas langit s’lalu ada lagi
Langit lebih tinggi
Tetapi detik ini akan ku hargai
Bersamamu di sini
Tanpa berlari (Tanpa berlari)
Nikmati hari
Harinya kita berdua (Harinya kita berdua)
Betapa bahagianya
Bersama berdua
Betapa senangnya
Betapa bahagianya
Denganmu lagi
Bertualang kembali
BACA JUGA: 4 Lagu Terbaru dari Soundtrack Film ‘Petualangan Sherina 2’
Setiap manusia
Yang mencari bahagia
Sebelum ke ujung dunia
Ingat s’lalu yang tersedia
Karna hanya yang berjiwa ksatria
Hargai karunia
Betapa bahagianya
Bersama berdua
Betapa senangnya
Betapa bahagianya
Denganmu lagi
Bertualang kembali
Bersama berdua
Betapa senangnya
Betapa bahagianya
Denganmu lagi
Bertualang kembali
Mensyukuri hari kita berdua!
Lagu Penutup Manis Petualangan Sherina 2
Menariknya, lagu “Hari Kita Berdua” bukan hanya sekadar akhir manis dari Petualangan Sherina 2. Lagu ini dikembangkan dari lagu “Persahabatan” yang Sherina dan Sadam nyanyikan.
Namun, kali ini, aransemen lebih broadway dan less pop, menambahkan sentuhan unik pada penutupan film. Keistimewaan lagu ini semakin terpancar karena rilis tepat di hari kedua penayangan film pada Jumat (29/9/2023).
Makna Lagu “Hari Kita Berdua”
Lagu ini sebagai manifestasi romantisnya hubungan antara Sherina dan Sadam dalam melodi yang ceria. Setelah melewati petualangan dan perdebatan panjang, Sherina merasakan kebahagiaan dapat menghabiskan momen berdua lagi bersama Sadam. Lagu ini tidak hanya menghadirkan senyuman bagi para penikmatnya tetapi juga menjadi panggilan untuk merenung sejenak, mengapresiasi setiap momen dalam hidup.
(Kaje/Usamah)