BANDUNG,TM.ID: Lilium adalah sebuah karya musik yang mengguncang hati dan mampu menciptakan berbagai perasaan. Lagu ini menjadi ikonik sebagai lagu opening untuk anime Elfen Lied, lagu ini mempunyai kesan horror akan tetapi tetap enak untuk didengar. karya Yoshimori Kanno ini menyajikan sensasi berbeda bagi para pendengarnya.
Yoshimori Kanno, komposer asal Jepang yang lahir pada tahun 1970, adalah tokoh di balik keindahan harmoni dan melodi Lilium. Dia memiliki sejarah yang kaya dalam menggubah musik untuk berbagai anime dan film.
Selain Elfen Lied, Kanno juga terlibat dalam proyek-proyek seperti Ghost in the Shell: Stand Alone Complex, RahXephon, dan Gundam: Reconguista in G. Dedikasinya terhadap dunia musik anime telah membawanya menjadi salah satu komposer paling dihormati dalam industri anime dan film.
BACA JUGA: Fakta Menarik Monarch di Anime Solo Leveling
Lilium memikat pendengar dengan melodi yang kuat dan melankolis. Kanno berhasil menciptakan perasaan ketenangan dan keindahan sekaligus, memberikan pendengar pengalaman audiovisual yang menyentuh dan mendalam. Melodi ini membangun suasana misterius dan mempesona yang sesuai dengan tema Elfen Lied.
Salah satu aspek paling mencolok dari Lilium adalah penggunaan bahasa Latin dalam liriknya. Kanno memberikan kedalaman emosional melalui kata-kata yang terpilih dengan cermat, menciptakan nuansa spiritual dan misterius. Lirik ini membawa pendengar pada perasaan yang melibatkan penderitaan, kehilangan, dan harapan.
Gaya musik Yoshimori Kanno tidak hanya menempel pada formula umum. Dia dikenal dengan keberaniannya dalam bereksperimen dengan instrumen-instrumen yang beragam dan menggabungkan genre musik yang berbeda. Ini terlihat jelas dalam Lilium, yang menghadirkan perpaduan harmoni dan nuansa yang jarang ditemui dalam lagu pembuka anime.
Dalam tangan Yoshimori Kanno, lagu ini menjadi lebih dari sekadar musik latar, melainkan perasaan yang hidup, menciptakan banyak pengalaman saat menonton anime dan membuktikan bahwa musik dapat menjadi kekuatan.
(Galih/Usk)