JAKARTA,TM.ID: Pada November 2023, likuiditas perekonomian Indonesia, yang diukur dengan M2 (uang beredar dalam arti luas), menunjukkan pertumbuhan positif. Posisi M2 pada bulan tersebut mencapai Rp8.573,6 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 3,3% secara year-on-year (yoy). Meskipun pertumbuhannya relatif stabil, perkembangan ini menandakan kondisi positif dalam sektor keuangan Indonesia.
Komponen Likuiditas Perekonomian
1. M1 (Uang Beredar dalam Arti Sempit)
Pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit atau M1 pada November 2023 sebesar 2,0% (yoy). M1 mencakup uang kartal, giro, dan deposito berjangka pendek. Pertumbuhan ini memberikan indikasi bahwa likuiditas di tingkat transaksi sehari-hari tetap mengalami pertumbuhan yang sehat.
2. Uang Kuasi
Uang kuasi, yang mencakup deposito berjangka yang lebih panjang, juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4,9% (yoy). Hal ini menandakan kepercayaan masyarakat dalam menyimpan dana mereka dalam instrumen keuangan yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang.
Pengaruh Penyaluran Kredit dan Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat
Pertumbuhan M2 pada November 2023 utamanya dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus).
1. Penyaluran Kredit
Penyaluran kredit pada bulan tersebut tumbuh sebesar 9,7% (yoy), mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 8,7% (yoy). Pertumbuhan ini mencerminkan kegiatan perbankan yang semakin aktif dalam memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor ekonomi.
2. Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat
Tagihan bersih kepada Pempus, meskipun terkontraksi sebesar 15,0% (yoy), menunjukkan perbaikan dari kontraksi sebesar 11,7% (yoy) pada Oktober 2023. Meskipun terjadi kontraksi, penurunan yang lebih rendah menunjukkan dampak positif terhadap likuiditas perekonomian.
3. Aktiva Luar Negeri Bersih
Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 0,3% (yoy), meskipun pertumbuhannya melambat dari bulan sebelumnya yang sebesar 6,1% (yoy). Pertumbuhan positif ini menunjukkan bahwa investasi luar negeri Indonesia masih memberikan kontribusi terhadap likuiditas domestik.
Pertumbuhan positif dalam likuiditas perekonomian Indonesia pada November 2023 memberikan indikasi bahwa sektor keuangan dan ekonomi dalam kondisi stabil. Dukungan dari penyaluran kredit dan peningkatan aktivitas finansial di tingkat pemerintah menjadi pendorong utama pertumbuhan likuiditas. Meskipun tantangan global tetap ada, kondisi ini memberikan keyakinan bahwa perekonomian Indonesia mampu mengatasi dinamika eksternal.***
(Sumber: Bank Indonesia)