BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Olahraga bulutangkis Indonesia tengah berduka. Salah seorang legenda asal Bandung, Iie Sumirat menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa malam, 22 Juli 2025 di Rumah Sakit Hermina, Bandung.
Mendiang Iie Sumirat lahir pada 15 November 1950 dan wafat pada usia 75 tahun. Pria yang dikenal sebagai pebulutangkis eksentrik itu juga dikenang sebagai sosok humoris.
Menurut sang anak, Yayang Tryawan mengungkapkan, sang ayah merupakan sosok yang tegas. Ia menilai kelebihan sang ayah ialah bisa mengontrol emosi saat anak-anaknya melakukan kesalahan.
Meski demikian, sang ayah tetap memberikan pemahaman kepada anak-anaknya saat melakukan kesalahan. Sehingga pemahaman itu bisa lebih mudah diserap oleh seluruh anak-anaknya.
“Sosok bapak tegas, tapi gak pernah marah, baik bapak tuh ke semuanya. Ya seperti orang tua pada umumnya,” terang Yayang saat ditemui awak media.
Baca Juga:
Jaga Fokus Olimpiade Paris 2024, Dua Punggawa Bulutangkis Indonesia Ambil Langkah Ekstrem
Thariq Halilintar Ikut Pertandingan Bulutangkis Sosok Aaliyah Digantikan Ashanty
Yayang menambahkan bahwa semua anggota keluarga sangat bangga dengan jerih payah mendiang Iie Sumirat yang terus berjuang demi menjaga marwah bulutangkis Indonesia di sisa hidupnya.
“Sangat bangga, bapak atlet juga dan bisa mencetak atlet juga, sangat bangga,” jelasnya.
Sebagai informasi, mendiang Iie Sumirat juga memiliki reputasi membanggakan tak hanya di level nasional, tapi juga di kancah dunia. Ia sempat meraih medali emas Asian Games pada tahun 1966 dan 1970.
Ditambah lagi, Iie Sumirat juga pernah meraih gelar juara di Bangkok, Thailand pada tahun 1976. Namanya pun semakin harum sebagai pebulutangkis yang fenomenal.
Pada ajang Piala Thomas 1979 sepertinya menjadi momen yang paling dikenang. Sebab dalam pertandingan final, ia sukses mengalahkan Svend Pri dari Denmark. (RF/_Usk)