GARUT, TEROPONGMEDIA.ID — Laporan sementara dampak dari gempa M 6,5 yang terjadi di perairan wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu (27/4/2034) malam, puluhan rumah warga mengalami kerusakan dan empat orang mengalami luka.
Informasi tersebut berdasarkan laporan sementara dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Garut, yang diposting pada akun Instagramnya, @tagana_garut, Minggu (28/4) pagi.
Melalui laporan infografiknya, dinarasikan sebanyak 24 bangunan yang terdiri dari rumah warga hingga fasilitas umum mengalami kerusakan level sedang, dan empat bangunan rusak sedang akibat gempa yang terjadi pada Minggu pertengahan malam tersebut.
Dilaporkan pula sebuah bangunan rumah sakit mengalami kerusakan. Namun tidak disebutkan rumah sakit mana yang dimaksud.
Para personel Tagana Garut juga terus melakukan pemantauan untuk penanganan dampak dari gempa. Warga juga diberikan imbauan untuk senantiasa waspada.
Adapun untuk menyampaikan laporan terkait dampak gempa ini, warga dapat menghubungi nomor darurat 117 atau
WhatsApp (WA) BPBP Kabupaten Garut di nomor 085220611117.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Garut Aah Anwar melaporkan, akibat gempa bumi berkekuatan M 6,2 itu telah merusak 41 rumah warga hingga fasilitas umum.
Salah satu fasilitas umum yang rusak akibat gempa tersebut, yakni gedung kesehatan dan perbankan.
“Total rumah rusak 41 unit, satu fasilitas kesehatan, satu benteng milik perbankan, dan satu unit mobil,” kata Aah dalam keterangan persnya, Minggu (28/4/2024).
BACA JUGA: Perjalanan Kereta Sempat Berhenti Luar Biasa Dampak Gempa Garut
Aah menjelaskan rumah warga yang mengalami kerusakan itu tersebar di beberapa kecamatan. Kerusakan paling parah terjadi di kawasan Cilawu, Garut.
“Untuk korban jiwa, sampai saat ini dipastikan tidak ada, tapi ada korban luka 4 orang. Sekarang seluruhnya sudah diperbolehkan pulang ke rumah lagi, setelah mendapatkan perawatan,” ujar Aah.
Pemicu Gempa Bumi Garut Intra-slab Earthquake
BMKG menjelaskan fenomena gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Pemicu utama gempa tersebut karena intra-slab earthquake.
“Terjadi akibat deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia. Batuan yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat (intra-slab earthquake),” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan persnya, Minggu (28/4/2024).
Daryono mengatakan, titik pusat gempa itu berada di laut sekitar 156 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Garut. Sumber gempa berkedalaman 70 kilometer atau tergolong menengah.
“Guncangan terkuat pada skala intensitas IV MMI atau bisa dirasakan banyak orang yaitu di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya. Adapun di Bandung dan Garut antara III-IV MMI,” ucapnya.
Daryono menuturkan daerah Tangerang, Tangerang Selatan, Bogor, hingga DKI Jakarta juga merasakan getarannya. Lalu, getarannya juga menjangkau Kebumen, Banyumas, Cilacap, dan Purwokerto.
(Aak)