Lagi, 184 Imigran Rohingya Terdampar di Aceh Timur

Penulis: distopia

rohingya
Imran Rohingya di Kompleks Masjid Raudahatul Jannah di Matang Peulawi, Kecamatan Pereulak, Kabupaten Aceh Timur, Senin (27/3/2023). (Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

ACEH,TM.ID: Sebanyak 184 orang imigran Rohingya terdampar di Kuala Matang Peulawi, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, setelah diturunkan dari sebuah kapal.

Keuchik (kepala desa) Gampong Matang Peulawi Fuadi mengatakan, mereka dilaporkan terdampar pada Senin (27/3/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.

“Setelah menerima laporan dari beberapa nelayan, kami bersama aparat desa lain langsung ke lokasi mengecek informasi tersebut. Ternyata benar, ada seratusan imigran Rohingya telah mendarat,” katanya.

Kemudian, Fuadi melaporkan ke pihak kepolisianuntuk diambil langkah selanjutnya. Sedangkan keberadaan kapal yang mengangkut mereka belum diketahui.

“Saat ini, mereka dibawa dan diamankan ke kompleks Masjid Raudahatul Jannah di Gampong Matang Peulawi. Selanjutnya, mereka didata dan diketahui jumlahnya sebanyak 184 orang,” katanya Fuadi.

BACA JUGA: Miliki Kekayaaan Fantastis, Sandi Uno Ungkap Tips Capai Keberhasilan

Sementara itu, Kapolsek Peureulak Iptu Supriadi mengatakan dari 184 imigran Rohingya tersebut, 94 orang di antaranya laki-laki, 70 orang perempuan dan anak-anak sebanyak 20 orang.

“Berdasarkan pengakuan seorang imigran Rohingya yang bisa Bahasa Melayu, mereka sengaja diturunkan secara paksa dari kapal yang ditumpangi di laut dan selanjutnya berenang ke daratan,” kata Supriadi.

Kemudian, warga desa setempat mengetahui hal tersebut, lalu melaporkan ke Polsek Peureulak. Setelah mendapat laporan itu petugas bergegas ke lokasi dan mengevakuasi imigran Rohingya ke kompleks masjid setempat.

“Ada beberapa orang yang harus ditangani pihak medis karena mengalami demam dan sakit perut. Ada beberapa di antara mereka mencoba melarikan diri, namun kini sudah diamankan kembali,” kata Supriadi.

Ali, imigran Rohingya, mengatakan tujuan mereka sebenarnya ke Malaysia dari Myanmar. Mereka diturunkan di laut dan berenang ke pantai setelah tekong atau nakhoda kapal menyatakan mereka sudah sampai. Selanjutnya, kapal tersebut meninggalkan mereka.

“Kami diminta berenang ke pantai setelah diturunkan di laut. Saat itu, kondisinya gelap. Selanjutnya, kapal yang kami tumpangi itu langsung pergi,” kata Ali dalam bahasa Melayu.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Khabib Nurmagomedov
Khabib Nurmagomedov Sebut Jon Jones Petarung Terbaik UFC Sepanjang Masa
Kecurangan Beras
Mentan Ungkap Kecurangan Distribusi Beras, Rugikan Konsumen hingga Rp99,35 Triliun
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

3

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

4

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027

5

Sadis! Pria di Aceh Bacok Keluarga, 5 Orang Tewas
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.